Oleh karenanya, ia meminta seluruh pihak bekerja sama untuk mengubah situasi ini. Wiku ingin, semua lapisan masyarakat menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara disiplin.
"Kita tidak boleh terus-menerus membiarkan kasus aktif semakin bertambah. Protokol kesehatan adalah kunci untuk menekan laju penularan sehingga penambahan kasus positif harian tidak semakin tinggi. Dengan begitu angka kasus aktif dapat ditekan," kata dia.
Baca juga: KPK Gandeng PPATK Telusuri Aliran Dana Kasus Suap Bansos Covid-19
Cegah lonjakan kasus pascaliburan
Dalam kesempatan yang sama, Wiku meminta pemerintah daerah ( pemda) mewajibkan pelaku perjalanan bepergian dalam kondisi sehat.
Hal ini bertujuan untuk melindungi daerah dari lonjakan kasus Covid-19 saat libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
"Untuk pemda kami harap bisa melakukan penyesuaian demi melindungi daerahnya masing-masing. Salah satu upaya perlindungannya adalah mewajibkan pelaku perjalanan bepergian dalam kondisi sehat," ujar Wiku.
Untuk memastikan kondisi kesehatan pelaku perjalanan, Wiku menyarankan pemda mengupayakan tes usap atau swab antigen.
Sebagaimana diketahui, tes swab merupakan alat skrining Covid-19 yang diakui oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Wiku menjelaskan, permintaan kepada pemda ini merupakan rangkaian antisipasi yang dilakukan pemerintah untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 selama libur panjang Natal dan tahun baru.
Baca juga: Pemprov Jateng Siapkan Sistem Antrean Pemberian Vaksinasi Covid-19 Gratis
Sebab, belajar dari sejumlah periode liburan sebelumnya, lonjakan kasus baru Covid-19 selalu terjadi usai libur panjang.
Selain itu, pemerintah kini sedang menyiapkan aturan bagi pelaku perjalanan pada libur Natal dan tahun baru.
Salah satu ketentuan dalam aturan itu nantinya memuat syarat keharusan adanya pemeriksaan (testing) Covid-19 bagi pelaku perjalanan.
"Saat ini pemerintah sedang membahas terkait aturan pelaku perjalanan pada libur Natal dan tahun baru," ungkap Wiku.
"Kebijakan yang saat sedang dibahas meliputi persyaratan berupa testing yang harus dilakukan pelaku perjalanan dalam rangka skrining (Covid-19)," lanjutnya.
Wiku juga mengingatkan masyarakat tidak meremehkan lonjakan kasus positif Covid-19 yang terjadi setelah libur panjang.