Hal itu diutarakan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi. Alasannya, jika vaksin digratiskan secara total, anggaran negara akan membengkak.
Sebab, selain vaksin, pemerintah juga perlu menyiapkan dana untuk layanan rumah sakit, alat pelindung diri (APD), hingga bantuan sosial masyarakat.
"Sementara kan pertumbuhan ekonomi kita minus," kata Nadia, Minggu (13/12/2020).
Baca juga: Soal Distribusi Vaksin Covid-19, Dinkes Kalbar Tunggu Arahan Pemerintah Pusat
Sehingga, lanjut dia, hanya kalangan tertentu yang akan divaksinasi cuma-cuma seperti tenaga kesehatan, pemberi pelayanan publik dan kelompok rentan.
Selain itu, masyarakat yang kesulitan secara sosial dan ekonomi termasuk dalam kelompok rentan juga akan divaksinasi.
Pemerintah telah merencanakan dari total sasaran 107 juta penerima, 30 persen merupakan penerima vaksin program atau gratis, dan 70 persen vaksin mandiri atau berbayar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.