Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datangi DPR, Keluarga 6 Simpatisan Rizieq Shihab yang Ditembak Polisi Minta Keadilan

Kompas.com - 10/12/2020, 17:26 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi III DPR menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan keluarga enam simpatisan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang tewas dalam bentrokan dengan polisi. Rapat digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/12/2020).

Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa mengatakan, pihaknya akan mendengarkan harapan yang ingin disampaikan keluarga mengingat Komisi III merupakan mitra kerja dengan kepolisian.

"Kami mitra kepolisian, tentu mungkin kalau saya tidak salah, keluarga korban kan tidak ada di lokasi (kejadian), apakah ini peristiwa tembak menembak, atau penculikan. Kami hanya ingin mendengarkan apa yang diharapkan ke Komisi III," kata Desmond saat memimpin rapat.

Baca juga: Sidik Penembakan Laskar FPI, Bareskrim Persilakan Lembaga Eksternal Beri Masukan

Anandra merupakan perwakilan anggota keluarga dari Muhammad Suci Khadavi menuntut keadilan atas kasus penembakan Khadavi.

"Korban ini tidak memiliki kesalahan dan ini benar-benar tidak manusiawi, Kami tahu dari media, kami minta mohon keadilannya di dunia ini," kata Anandra.

Menurut Anandra, ada tiga luka tembakan di tubuh Khadavi dan bagian punggung juga terdapat luka. Ia mengatakan, hal tersebut merupakan kejadian yang luar biasa bagi keluarganya.

"Lukanya seperti ditembak jarak dekat. Ayah saya cerita sambil berderai air mata, luka tembak di dada ada tiga, di punggung luka robek seperti diseret, di jidat ada biru seperti dihantam senpi yang belakangnya," ujarnya.

Baca juga: Polri Klaim Temukan Bukti Penggunaan Senjata Api oleh Laskar FPI

Anandra juga meyakini, simpatisan Rizieq Shihab tersebut tidak membawa senjata api saat mengawal Rizieq Shihab.

"Kami ingin meluruskan bahwa anak-anak kami tidak membawa senjata satu pun, baik itu pistol apa pun yang diinformasikan di media, karena buat apa karena niatnya baik bukan untuk perang," tuturnya.

Sementara itu, ayah dari Luthfil Hakim, Daynuri menuntut keadilan atas penembakan terhadap anaknya.

"Saya meminta keadilan dari pemerintah, dari Komisi III, mudah-mudahan bisa terungkap apa yang membunuh anak saya ini, jadi intinya saya meminta keadilan," ucap Daynuri.

Baca juga: Penjelasan FPI soal Kondisi 6 Jenazah Laskarnya yang Ditembak Polisi

Daynuri menceritakan, saat memandikan jenazah anaknya, ia menemukan luka di bagian punggung, pipi, dan luka tembakan di bagian dada.

"Saya lihat pas dimandikan menyaksikan kayak disiksa di punggung kayak geseng dan pipi bengkak biru, tangan terkelupas, tembakan dari jarak dekat, empat lubang (menunjuk dada), nembus ke belakang. Kulit di belakang sama di sini (menunjuk dada) terkelupas," kata Daynuri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com