Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Kelompok JI di Palembang dan Riau

Kompas.com - 02/12/2020, 17:01 WIB
Devina Halim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali menangkap beberapa terduga teroris dari kelompok Jamaah Islamiyah (JI) di Palembang dan Riau.

Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono, mereka diduga menyembunyikan terduga teroris TB alias UL.

UL disebut-sebut sebagai aset bagi kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI). UL bahkan dipanggil dengan sebutan "profesor" karena dianggap memiliki kemampuan membuat bom berdaya ledak tinggi.

"Selama ini yang bersangkutan (UL) berpindah-pindah dan ada pihak-pihak dari kelompok JI yang menyembunyikan. Makanya ditangkap di Palembang satu (orang), kemudian ada beberapa di Riau," ungkap Awi di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Rabu (2/12/2020).

Baca juga: Polisi Sebut Terduga Teroris yang Ditangkap di Lampung Penerus Dr Azahari

Namun, Awi belum membeberkan secara rinci terkait identitas terduga teroris yang ditangkap di Palembang dan Riau.

Ia mengaku belum mendapat informasi dari Densus 88. Tim Densus, kata Awi, juga masih bekerja di lapangan.

"Data lengkapnya kami belum diberikan oleh Densus. Kalau sudah dapat akan kami sampaikan, karena mereka masih berproses pengejaran, tentunya kalau kita buka pastinya memengaruhi," ungkap Awi.

Baca juga: Densus 88 Tangkap 7 Terduga Teroris di Gorontalo

Terduga teroris UL ditangkap di Lampung pada 23 November 2020. UL merupakan penerus teroris Dr Azahari, yang tewas dalam penyergapan di Batu, Malang, Jawa Timur pada 2005.

“UL ini merupakan aset yang sangat berharga dari Jamaah Islamiyah karena memang UL ini merupakan penerus dr Azahari,” ujar Awi, di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Senin (30/11/2020).

UL yang menjadi buron sejak tahun 2006 sengaja disembunyikan karena merupakan aset bagi kelompok teroris JI.

Baca juga: Densus 88 Tangkap Beberapa DPO Terduga Teroris Jamaah Islamiyah di Lampung

Selama pelarian, UL pun berpindah-pindah. UL melarikan diri dari Poso pada 2007, melalui Makassar, Surabaya, dan Solo hingga akhirnya menetap di Lampung.

Menurut catatan kepolisian, UL telah terlibat dalam berbagai aksi teror di Poso, Sulteng, dalam periode 2004-2006. Akibat aksinya di Poso, sebanyak 27 orang meninggal dunia dan 92 korban luka-luka.

Kemudian, pada tahun 2020, Awi menuturkan bahwa UL membuat senjata api rakitan dan bunker untuk digunakan kelompok JI.

“(Bunker) itu memang dibuat oleh JI khusus untuk UL agar dapat memproduksi dan menyimpan persenjataan, bahan peledak, komponen rangkaian bom yang akan digunakan untuk melakukan amaliyah atau jihad oleh JI,” ucap Awi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com