Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 22 KPU Daerah yang Belum Distribusikan APD Menurut Ombudsman

Kompas.com - 02/12/2020, 16:22 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ombudsman Republik Indonesia melakukan investigasi terhadap kesiapan alat pelindung diri (APD) protokol kesehatan pada tahapan pemungutan suara Pilkada 9 Desember 2020.

Adapun investigasi telah dilakukan pada 28-30 November 2020 di 31 KPU Kabupaten/Kota atau KPU daerah. Hasilnya ditemukan sebanyak 22 KPU atau 72 persen belum menyalurkan APD untuk panitia di tempat pemungutan suara.

"Hasil temuan ini mungkin hanya gambaran kecil dari seluruh daerah di Indonesia yang akan melaksanakan Pilkada serentak. Namun, gambaran 72 persen KPU daerah yang belum menyalurkan APD ini bisa menjadi alarm agar teman-teman di KPU segera mempercepat kinerja," kata Anggota Ombudsman RI Adrianus Meliala dalam konferensi pers daring, Rabu (2/12/2020).

Baca juga: KPU Mulai Siapkan APD hingga Tinta untuk Pilkada Magelang 2020

Adrianus memaparkan 22 KPU daerah yang belum menyalurkan APD, lima di antaranya adalah KPU Kabupaten Tabanan, KPU Kabupaten Bangka Tengah, KPU Kabupaten Batam, KPU Kabupaten Seluma, KPU Kabupaten Sleman.

Selain itu, ada juga KPU Kabupaten Batang Hari, KPU Kabupaten Bandung, KPU Kabupaten Karawang, KPU Kabupaten Sambas, KPU Kota Banjarmasin, KPU Kota Medan, KPU Kota Tarakan, KPU Kota Bandar Lampung, KPU Kota Mataram, KPU Kabupaten Lombok Tengah, KPU Kabupaten Keerom, KPU Kabupaten Pelalawan, KPU Kabupaten Mamuju.

Selanjutnya, KPU Kota Makassar, KPU Kota Palu, KPU Kabupaten Konawe Selatan, dan KPU Kota Manado yang juga belum menyalurkan APD.

Sementara itu, Adrianus juga mengatakan sisanya yaitu sembilan KPU daerah sudah menyalurkan APD kepada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

Menurut dia, hal ini yang seharusnya sudah dilakukan KPU daerah mengingat waktu Pilkada yang tinggal tersisa tujuh hari.

Baca juga: TNI AD Serahkan Bantuan APD untuk Tenaga Medis yang Rentan Terpapar Corona di Tuban

"Sembilan KPU Kabupaten/Kota yang sudah menyalurkan yaitu KPU Kota Depok, KPU Kota Tangerang Selatan, KPU Kabupaten Indramayu, KPU Kota Semarang, KPU Kota Surabaya, KPU Kota Samarinda, KPU Kota Ternate, KPU Kabupaten Padang Pariaman, KPU Kabupaten Lombok Utara," ujarnya.

Persentase dari sembilan KPU tersebut yaitu KPU Kota Depok 85,7 persen, KPU Kota Tangerang Selatan 85,7 persen, KPU Kabupaten Indramayu 71,4 persen, KPU Kota Semarang 57,1 persen.

Lalu, KPU Kota Surabaya 85,7 persen, KPU Kota Samarinda 21,4 persen, KPU Kota Ternate 21,4 persen, KPU Kabupaten Padang Pariaman 57,1 persen, dan KPU Kabupaten Lombok Utara 57,1 persen.

Adapun Kelengkapan alat pelindung diri Pilkada 2020 pada Surat KPU Nomor 858/PP.09.2-
SD/07/KPU/X/2020, menjadi salah satu acuan Ombudsman RI dalam melakukan investigasi ini.

Baca juga: Hasil Investigasi Ombudsman Jelang Pilkada, 22 KPUD Belum Distribusikan APD

“Ombudsman ingin memastikan kepatuhan KPU menyelenggarakan Pilkada Serentak Tahun 2020 sesuai dengan Protokol Kesehatan di masa pandemi Covid-19, sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat,” terang Adrianus.

Berikut 22 KPU daerah yang belum menyalurkan APD berdasarkan investigasi Ombudsman RI:

  1. KPU Kabupaten Tabanan
  2. KPU Kabupaten Bangka Tengah
  3. KPU Kabupaten Batam
  4. KPU Kabupaten Seluma
  5. KPU Kabupaten Sleman
  6. KPU Kabupaten Batang Hari
  7. KPU Kabupaten Bandung
  8. KPU Kabupaten Karawang
  9. KPU Kabupaten Sambas
  10. KPU Kota Banjarmasin
  11. KPU Kota Medan
  12. KPU Kota Tarakan
  13. KPU Kota Bandar Lampung
  14. KPU Kota Mataram
  15. KPU Kabupaten Lombok Tengah
  16. KPU Kabupaten Keerom
  17. KPU Kabupaten Pelalawan
  18. KPU Kabupaten Mamuju
  19. KPU Kota Makassar
  20. KPU Kota Palu
  21. KPU Kabupaten Konawe Selatan
  22. KPU Kota Manado
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com