Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prihatin Kasus Harian Covid-19 Tembus 6.000, Satgas Ingatkan Disiplin Protokol Kesehatan

Kompas.com - 02/12/2020, 08:10 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengaku prihatin penambahan kasus virus corona mencapai rekor baru melebihi angka 6.000 kasus dalam sehari.

"Saya ingin menyampaikan keprihatinan atas melonjaknya angka kasus positif covid-19 yang mencapai rekor terbaru yaitu di atas angka 6.000 pada minggu lalu," kata Wiku melalui konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (1/12/2020).

Menurut Wiku, melonjaknya penambahan kasus positif menjadi cerminan peningkatan penularan Covid-19. Hal ini seharusnya menjadi perhatian seluruh pihak.

Kasus aktif Covid-19 yang tinggi, kata Wiku, berpotensi meningkatkan multiplier effect atau penularan yang lebih tinggi utamanya jika masyarakat abai protokol kesehatan.

Baca juga: 9 Bulan Pandemi Covid-19, Peringatan Keras Jokowi: Jangan Keterusan

Oleh karenanya, Wiku meminta publik disiplin mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Wiku memahami bahwa masyarakat sudah mulai lelah dengan pandemi, tetapi, ia mengingatkan bahwa Covid-19 masih ada di tengah-tengah masyarakat.

"Saya di sini minta masyarakat untuk patuh protokol kesehatan," ujar Wiku.

"Kami di sini memahami bahwa masyarakat sudah mulai lelah menghadapi pandemi ini, akan tetapi kita tidak boleh kalah," tuturnya.

Wiku menyebut, virus corona bisa menyerang siapa saja, bahkan kepala daerah. Virus bisa menular dari orang-oramg terdekat, keluarga, ajudan, pengemudi, dan lainnya.

Baca juga: 9 Bulan Pandemi Covid-19: Zona Merah Malah Bertambah, Peringatan untuk Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Oleh karenanya, ia meminta seluruh masyarakat, termasuk pejabat publik, untuk berhati-hati dan betul-betul menerapkan protokol kesehatan.

"Covid-19 belum berakhir, artinya masih ada acara lainnya untuk tetap produktif dengan kebiasan baru yaitu dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak di mana pun kita berada," kata Wiku.

Diberitakan, dalam beberapa hari terakhir, penambahan pasien Covid-19 melebihi angka 5.000 kasus. Bahkan, pada Minggu (29/11/2020), terjadi rekor penambahan harian kasus positif virus corona.

Berdasar data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, terjadi penambahan 6.267 kasus Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam, yakni selama 28 hingga 29 November.

Baca juga: Pemangkasan Libur Akhir Tahun 2020 demi Pengendalian Covid-19...

Sementara, data terbaru 1 Desember 2020 menunjukkan, ada penambahan 5.092 kasus Covid-19. Sehingga, total kasus virus corona di Indonesia kini mencapai 543.975 kasus.

Angka pasien meninggal akibat Covid-19 juga terus bertambah. Data terbaru, terjadi penambahan 136 pasien Covid-19 meninggal dunia.

Sehingga, kini ada 17.081 orang yang tutup usia akibat infeksi virus ini.

Kendati demikian, angka pasien sembuh terus meningkat. Selama 30-1 November, ada 4.361 pasien yang sembuh dari Covid-19.

Dengan demikian, total pasien yang tidak lagi terinfeksi virus ini mencapai 454.879 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com