JAKARTA, KOMPAS.com - Penularan virus corona hingga Selasa (17/11/2020) masih terjadi di masyarakat.
Hal ini terlihat dengan masih bertambahnya kasus Covid-19 berdasarkan data yang dihimpun pemerintah hingga pukul 12.00 WIB, Selasa.
Data pemerintah memperlihatkan bahwa ada 3.807 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Penambahan itu menyebabkan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 474.455 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.
Baca juga: Setelah Kerumunan di Acara Rizieq, Wagub Minta Dinkes Tracing Covid-19 di Petamburan
Jumlah kasus baru Covid-19 diketahui setelah pemerintah melakukan pemeriksaan terhadap 39.772 spesimen dalam 24 jam terakhir.
Pada periode yang sama, ada 36.556 orang yang diambil sampelnya untuk menjalani pemeriksaan spesimen.
Total, pemerintah sudah memeriksa 5.129.899 spesimen dari 3.377.716 orang yang diambil sampelnya.
Sebagai catatan, satu orang bisa menjalani pemeriksaan spesimen lebih dari satu kali.
Sementara itu, kasus Covid-19 saat ini sudah tercatat di semua provinsi di Indonesia, dari Aceh hingga Papua.
Secara lebih rinci, ada 505 kabupaten/kota dari 34 provinsi yang mencatat pasien akibat terinfeksi virus corona.
Artinya, kasus Covid-19 sudah terdampak di lebih dari 98 persen wilayah Indonesia.
Dari data yang sama, diketahui ada penambahan 3.193 pasien Covid-19 yang sembuh dan dianggap tidak lagi terinfeksi virus corona.
Mereka dinyatakan sembuh berdasarkan pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) yang memperlihatkan hasil negatif virus corona.
Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang sembuh kini mencapai 398.636 orang sejak awal pandemi.
Namun, kabar duka kembali muncul dengan bertambahnya pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Baca juga: Tutup Pusat Karantina di Hotel Sahid, Pasien Covid-19 di Jayapura Ditampung di LPMP Kotaraja
Pada periode 16-17 November 2020, ada 97 pasien Covid-19 yang tutup usia.
Sehingga, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 15.393 orang.
Dengan dinamika data tersebut, maka saat ini tercatat ada 60.426 kasus aktif Covid-19.
Selain kasus positif, diketahui ada 64.928 orang yang saat ini berstatus suspek terkait penularan virus corona.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, terjadi peningkatan kasus positif Covid-19 sebesar 17,8 persen pada pekan ini.
Hal ini menunjukkan perkembangan yang tidak baik mengingat peningkatan kasus virus corona sebelumnya hanya berkisar antara 5-8 persen saja.
"Peningkatan ini cukup signifikan dibanding biasanya jika terjadi kenaikan kasus positif hanya di kisaran 5 sampai 8 persen saja selama ini," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa.
Baca juga: Seorang Tenaga Medis Positif Covid-19, Ibu dan Adiknya Juga Terpapar
Wiku menyebut, pada pekan lalu, kenaikan kasus Covid-19 tertinggi di suatu provinsi berada di angka 919. Angka ini dicatatkan oleh Jawa Tengah.
Sementara, pada pekan ini, kenaikan kasus Covid-19 tertinggi kembali terjadi di Jawa Tengah, namun lonjakan angkanya mencapai 2.377 kasus.
Dilaporkan Wiku, Covid-19 di Jawa Tengah pada pekan ini meningkat dari 3.347 menjadi 5.724 kasus.
Provinsi lain yang mencatatkan peningkatan kasus Covid-19 dengan jumlah tinggi pekan ini yakni Jawa Barat sebesar 875 kasus. Hal ini menyebabkan angka virus corona di provinsi itu melonjak dari 3.524 menjadi 4.399 kasus.
Lalu, di DKI Jakarta, Covid-19 naik 778 kasus, dari 5.822 menjadi 6.600 kasus.
"Selain itu Banten dan Lampung juga masuk ke dalam lima besar kenaikan kasus tertinggi pekan ini. Banten mengalami kenaikan 262 kasus dan Lampung 204 kasus," ujar Wiku.
Wiku pun meminta daerah-daerah yang mencatatkan peningkatan kasus Covid-19 tinggi dapat menekan angka penularan. Apalagi, 5 provinsi dengan penambahan kasus terbanyak itu memiliki jumlah penduduk yang padat.
"Mohon ini menjadi perhatian kita bersama, ini adalah perkembangan ke arah yang kurang baik karena kasus positif terus mengalami peningkatan," ujarnya.
Baca juga: Hendak Dijemput Paksa Keluarga, Pasien yang Baru Melahirkan Ini Ternyata Positif Covid-19
Tingginya peningkatan kasus Covid-19, kata Wiku, semestinya mampu menyadarkan seluruh pihak bahwa pandemi masih berlangsung di Indonesia.
Oleh karenanya, tak boleh ada yang lengah dan merasa aman-aman saja untuk berkerumun dan tidak menerapkan protokol kesehatan.
Kerumunan massa yang pasa pekan lalu terjadi, lanjut Wiku, tak boleh terulang lagi.
"Mohon tindak tegas kepada masyarakat yang berkerumun dan tidak melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat. Jangan sampai apa yang kita alami pada pekan lalu terulang kembali di pekan-pekan berikutnya," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.