Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE: 474.455 Kasus Covid-19 dan Kenaikan hingga 17,8 Persen

Kompas.com - 18/11/2020, 06:17 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

Pada periode 16-17 November 2020, ada 97 pasien Covid-19 yang tutup usia.

Sehingga, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 15.393 orang.

Dengan dinamika data tersebut, maka saat ini tercatat ada 60.426 kasus aktif Covid-19.

Selain kasus positif, diketahui ada 64.928 orang yang saat ini berstatus suspek terkait penularan virus corona.

Naik 17,8 persen

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, terjadi peningkatan kasus positif Covid-19 sebesar 17,8 persen pada pekan ini.

Hal ini menunjukkan perkembangan yang tidak baik mengingat peningkatan kasus virus corona sebelumnya hanya berkisar antara 5-8 persen saja.

"Peningkatan ini cukup signifikan dibanding biasanya jika terjadi kenaikan kasus positif hanya di kisaran 5 sampai 8 persen saja selama ini," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa.

Baca juga: Seorang Tenaga Medis Positif Covid-19, Ibu dan Adiknya Juga Terpapar

Wiku menyebut, pada pekan lalu, kenaikan kasus Covid-19 tertinggi di suatu provinsi berada di angka 919. Angka ini dicatatkan oleh Jawa Tengah.

Sementara, pada pekan ini, kenaikan kasus Covid-19 tertinggi kembali terjadi di Jawa Tengah, namun lonjakan angkanya mencapai 2.377 kasus.

Dilaporkan Wiku, Covid-19 di Jawa Tengah pada pekan ini meningkat dari 3.347 menjadi 5.724 kasus.

Provinsi lain yang mencatatkan peningkatan kasus Covid-19 dengan jumlah tinggi pekan ini yakni Jawa Barat sebesar 875 kasus. Hal ini menyebabkan angka virus corona di provinsi itu melonjak dari 3.524 menjadi 4.399 kasus.

Lalu, di DKI Jakarta, Covid-19 naik 778 kasus, dari 5.822 menjadi 6.600 kasus.

"Selain itu Banten dan Lampung juga masuk ke dalam lima besar kenaikan kasus tertinggi pekan ini. Banten mengalami kenaikan 262 kasus dan Lampung 204 kasus," ujar Wiku.

Wiku pun meminta daerah-daerah yang mencatatkan peningkatan kasus Covid-19 tinggi dapat menekan angka penularan. Apalagi, 5 provinsi dengan penambahan kasus terbanyak itu memiliki jumlah penduduk yang padat.

"Mohon ini menjadi perhatian kita bersama, ini adalah perkembangan ke arah yang kurang baik karena kasus positif terus mengalami peningkatan," ujarnya.

Baca juga: Hendak Dijemput Paksa Keluarga, Pasien yang Baru Melahirkan Ini Ternyata Positif Covid-19

Tingginya peningkatan kasus Covid-19, kata Wiku, semestinya mampu menyadarkan seluruh pihak bahwa pandemi masih berlangsung di Indonesia.

Oleh karenanya, tak boleh ada yang lengah dan merasa aman-aman saja untuk berkerumun dan tidak menerapkan protokol kesehatan.

Kerumunan massa yang pasa pekan lalu terjadi, lanjut Wiku, tak boleh terulang lagi.

"Mohon tindak tegas kepada masyarakat yang berkerumun dan tidak melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat. Jangan sampai apa yang kita alami pada pekan lalu terulang kembali di pekan-pekan berikutnya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com