Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Agar Pemilih Tetap Sehat, Kemenkominfo Maksimalkan Peran KIM

Kompas.com - 16/11/2020, 09:11 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Widodo Muktiyo mengatakan, prinsip dasar pemilihan selain memilih adalah pemilih tetap sehat.

“Oleh karena itu, Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) ditugaskan mengajak masyarakat agar tetap memperhatikan dan disiplin menerapkan protokol kesehatan meskipun tengah dalam euphoria pemilihan kepala daerah,” ujar Widodo.

Widodo menjelaskan, KIM merupakan salah satu mitra strategis pemerintah yang berperan sebagai motor penggerak untuk mengedukasi masyarakat agar tetap berpartisipasi aktif dan cerdas dalam pemilihan serentak 2020.

“Selama ini, KIM memang dianggap sebagai kelompok yang paling dekat dengan masyarakat di level bawah dan mengetahui keinginan masyarakat akan sosok ideal seorang pemimpin,” kata Widodo, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima Minggu (15/11/2020).

Baca juga: iPhone 12 Dapat Restu Kominfo, Ini Perkiraan Kapan Dijual di Indonesia

Salah satu contoh peran keterlibatan kelompok ini yang sudah membaur dengan masyarakat, lanjut Widodo, adalah KIM Mekarjaya di Kota Bandung.

Hasil keterliabtan KIM di sana pun sangat positif. Warga setempat mengapresiasi kehadiran KIM sebagai sumber informasi terkait berbagai program pemerintah.

Tak hanya itu, bahkan KIM di Mekarjaya sudah menjadi tempat menampung aspirasi warga terkait berbagai program dan kebijakan pemerintah.

“Aspirasi warga ini lah yang menjadi bahan sosialisasi agar masyarakat menjadi pelaksana

Pentingnya aspek sosialisasi

Pada kesempatan itu, Widodo menyampaikan, salah satu hal yang paling penting dalam sebuah agenda politik nasional pemilihan serentak 2020 adalah aspek sosialisasi.

“Ini karena aspek sosialisasi berguna untuk membuka cakrawala informasi bagi masyarakat,” paparnya.

Selama ini, kata Widodo, pemerintah dituding kerap menggunakan buzzer atau akun media sosial bayaran untuk mengampanyekan sesuatu.

Baca juga: Cegah Gangguan Jaringan Kampanye Daring, Kominfo Minta KPU Koordinasi dengan Dinas Setempat

“Tudingan tersebut kini tidak lagi berlaku karena pemerintah memiliki agen resmi dalam ikhwal informasi dan komunikasi ke masyarakat yaitu KIM,” katanya.

Terlepas dari kondisi Covid-19, Widodo menjelaskan, masyarakat dituntut harus tetap cerdas memilih kepala daerah sembari tetap menjaga kedisiplinan dalam protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Untuk itu, Pemilihan Serentak tahun ini membutuhkan kesadaran dan pemahaman yang baik dari seluruh pihak di masyarakat.

Hal ini karena pada prinsipnya tidak sekadar memilih pemimpin semata, tetapi juga menjaga kesehatan pemilih.

Baca juga: Sukseskan Pemilihan Serentak 2020, Kominfo Siap Sokong KPU

Oleh karenanya, Kemenkominfo berupaya agar pesan-pesan sosialisasi tentang bagaimana menjadi pemilih cerdas dan sehat dapat disampaikan serta diterima dengan baik oleh masyarakat.

“Nah, salah satunya adalah dengan memaksimalkan peran KIM,” jelas Widodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com