Namun apabila pasien tersebut meninggal, Gia mengaku merasakan berat yang luar biasa.
Pasalnya, pasien sama sekali tidak didampingi keluarga, resusitasi jantung dan paru (RJP) pasien juga dilakukan di ruang rawat.
Kemudian telepon keluarga bahwa pasien tersebut sudah tidak ada, jenazah yang harus dimasukkan ke dalam peti serta harus menggunakan plastik, hingga memberitahukan bahwa pemakaman harus dilakukan di lokasi khusus.
"Fase ini terus berulang sampai sekarang," ujar dia.
Baca juga: Jubir Satgas: Masyarakat Jangan Lengah, Terus Patuhi Protokol Kesehatan
Gia pun berpesan agar para pasien Covid-19 yang positif Covid-19 dan menjalani perawatan, harus fokus pada diri sendiri agar bisa sehat.
Ia meminta para pasien tersebut tidak fokus terhadap penyakitnya dan menyerahkannya saja kepada para dokter dan tenaga kesehatan.
"Virus ini kalah sama daya tahan tubuh kita. Jadi Bapak/Ibu tidak usah fokus sama penyakitnya, fokus sama diri saja. Biarkan dokter-dokter yang fokus, minum air, makan," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.