JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta pemerintah provinsi dan kabupaten atau kota untuk berupaya melakukan pengembangan percepatan pengelolahan limbah medis.
Menurut dia, pengolahan limbah medis yang cepat dan tepat dapat melindungi manusia dari penyakit menular.
"Agar berupaya melakukan percepatan dalam mengembangkan pengolahan limbah medis di daerah masing-masing sesuai dengan kewenangannya," kata kata Muhadjir dalam Seruan Nasional Akselerasi Penanganan Limbah Medis secara virtual, Jumat (13/11/2020).
Baca juga: Terawan: Kelola Limbah Medis Sesuai Syarat untuk Cegah Penyebaran Covid-19
Muhadjir juga mendorong penerapan praktik pengelolaan limbah medis sesuai persyaratan yang ada.
Serta mendorong adanya koordinasi antar kementerian dan lembaga untuk mendukung pengolahan limbah medis.
"Berkolaborasi dengan semua pemangku kepentingan seperti kementerian dan lembaga pemerintah, swasta lembaga non pemerintah fasilitas pelayanan kesehatan," ujarnya.
"Dan masyarakat sipil untuk bersama-sama melakukan pembinaan dan pengawasan secara berkesinambungan sesuai dengan kewenangan masing-masing," ucap dia.
Baca juga: Limbah Medis Covid-19 Ditemukan di Pinggir Jalan Kabupaten Bekasi, Ini Penjelasan Polisi
Adapun pandemi corona virus yang terjadi saat ini membuat volume limbah medis meningkat. Tak hanya di Indonesia, tetapi hampir di seluruh negara di dunia.
Hal ini menjadi masalah tersendiri karena limbah medis yang dibuang begitu saja dapat membawa dampak bagi kesehatan.
Limbah medis yang diduga terkait dengan penanganan wabah Covid-19 seperti masker, sarung tangan, dan tisu ditemukan tercecer di tempat pembuangan akhir (TPA) Sumurbatu, Kota Bekasi dan TPA Burangkeng, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.