JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Muhammad Budi Hidayat mengatakan, jumlah suspek Covid-19 yang semakin bertambah justru merupakan kondisi yang baik.
Menurut Budi, kondisi ini justru menunjukkan proses surveilans atau pengumpulan, pengolahan, analisis data Covid-19 terus berjalan.
"Ini bagus karena artinya surveilans berjalan. Termasuk di dalamnya proses testing, tracing, dan treatment terus dilakukan masif," ujar Budi saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (28/10/2020).
Dia melanjutkan, karena proses tracing dan testing terus dilakukan, maka ditemukan individu-individu yang masuk dalam kondisi suspek Covid-19.
Baca juga: Pasien Suspek Covid-19 Bertambah Banyak, Ini Penjelasan Satgas
Keadaan ini disebutnya positif karena membuat individu yang berstatus suspek menjadi waspada.
"Artinya ada kondisi tertentu, yang menyebabkan individu menjadi berstatus suspek. Meski belum tentu positif, ini lebih baik karena menjadi waspada terhadap Covid-19," ungkap Budi.
"Ketimbang nanti ketika datang, kemudian diperiksa dan ternyata positif. Lebih baik waspada terlebih dulu," lanjutnya.
Budi lalu mencontohkan, berdasarkan data pada 27 Oktober 2020, ada 169.479 suspek Covid-19.
Artinya, jumlah individu yang musti diwaspadai bisa berubah menjadi pasien positif sebanyak 169.479 orang.
Baca juga: Kemenkes Minta Puskesmas Lebih Aktif Deteksi Pasien Suspek Covid-19
Budi menyebut, jumlah ini bisa berkurang apabila status dari para suspek itu telah dipastikan.
"Misalnya dari hasil tes dinyatakan positif. Atau hasilnya negatif dan sudah selesai melakukan isolasi mandiri selama 14 hari," lanjutnya.
Lebih lanjut, Budi juga menjelaskan jika orang tanpa gejala tidak termasuk ke dalam suspek.
Sebab, orang tanpa gejala telah dipastikan statusnya positif Covid-19. Hanya saja, orang tersebut tidak menunjukkan atau merasakan gejala Covid-19.
Meski demikian, Budi tetap mengingatkan individu yang masuk ke dalam kategori suspek bisa waspada dan langsung melakukan isolasi secara mandiri.
Baca juga: Pasien Suspek Covid-19 Tidak Jujur, IGD RSUD Batusangkar Ditutup, 24 Tenaga Medis di-Swab
Hal ini perlu dilakukan selama individu tersebut menanti hasil tes yang menjelaskan kondisi dirinya.