Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenag Sebut Saudi Tengah Godok Negara yang Akan Diberi Izin Kirim Jemaah Umrah

Kompas.com - 13/10/2020, 17:03 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus memantau dinamika rencana dibukanya kembali pelaksanaan ibadah umrah oleh Pemerintah Arab Saudi di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Menurut Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Nizar, saat ini Diwan Malaki Arab Saudi sudah mulai menggodok sejumlah negara yang hendak diberikan izin masuk untuk mengirimkan jemaah umrah asal negara mereka.

"Mereka (Diwan Malaki) juga sedang membahas terkait protokol kesehatan," kata Nizar dalam keterangan tertulis seperti dilansir dari laman resmi Kemenag, Selasa (13/10/2020).

Baca juga: Lebih dari 36.000 Jemaah Telah Selesai Jalani Umrah Tahap Pertama

Sejauh ini, ia menambahkan, belum ada kepastian soal negara mana saja yang nantinya akan diberikan izin tersebut.

"Kita masih melihat kemungkinan-kemungkinan yang terjadi," imbuhnya.

Meski demikian, ia berharap, Saudi dapat segera menerbitkan regulasi protokol kesehatan terkait penyelenggaraan umrah tersebut.

Sehingga, protokol yang telah ditentukan dapat diadopsi dan diadaptasi ke dalam regulasi penyelenggaraan ibadah umrah yang kini tengah disusun Kemenag.

Baca juga: Kemenag Susun Mitigasi Risiko Penyelenggaraan Umrah di Masa Covid-19

Di sisi lain, Nizar menambahkan, saat ini Kemenag tengah menyusun Rancangan Peraturan Menteri Agama (RPMA) tentang Penyelenggaraan Umrah di masa pandemi. Penyusunan RPMA ini dilakukan bersama asosiasi penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU), antara lain Amphuri, Kesthuri, Asphurindo, Himpuh, dan Sapuhi.

Ia berharap, RPMA yang disusun dapat mengidentifikasi beragam kemungkinan kondisi yang perlu diatur dalam penyelenggaraan umrah di masa pandemi. Sebagai contoh, kemungkinan akan ditemukannya vaksin.

"Misalnya jika November atau Desember ada vaksin yang efektif, bagaimana penerapan protokol kesehatannya? Apakah jika jemaah sudah suntik vaksin, mereka tetap perlu karantina?" ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com