JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, masih terjadi kerumunan orang saat memasuki masa awal kampanye Pilkada 2020.
Meski demikian, kerumunan tersebut terjadi dalam jumlah yang terbatas.
"Kita masuk tahapan penting kampanye pada Sabtu (26/9/2020). Lalu sampai hari ini kita tidak melihat ada peristiwa kerumunan seperti masa pendaftaran pada 4 hingga 6 September 2020," ujar Tito dalam rapat pengamanan Pilkada 2020 dan evaluasi APBD yang digelar secara daring, Rabu (30/9/2020).
"Ada beberapa (kasus kerumunan). Nanti kita akan bahas pada Jumat. Ada beberapa dalam jumlah yang terbatas kerumunan (massa)," lanjut dia.
Baca juga: Cegah Kerumunan, Pemprov DKI Akan Dirikan Banyak Tenda Pengungsian jika Terjadi Banjir
Meski demikian, Tito berterimakasih karena semua pihak mulai menyadari pentingnya menghindari kerumunan di tengah pandemi Covid-19.
Selain memberikan evaluasi pada pelaksanaan awal masa kampanye, Tito Karnavian juga mencatat sejumlah pelanggaran protokol kesehatan pada tahapan penetapan paslon peserta Pilkada 2020 dan pengundian nomor urut.
Lagi-lagi, dia menyebut pelanggaran protokol terjadi dalam jumlah sedikit.
"Kami bersyukur pada 23 hingga 24 September 2020 kita melalui dengan pelanggaran yang minim," tutur Tito Karnavian.
Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengaku, pihaknya masih menemukan ada pasangan calon kepala daerah pada Pilkada 2020 yang menggelar kampanye dan menimbulkan kerumunan. Satgas kecewa akan kondisi ini.
"Satgas Covid-19 sangat prihatin dan kecewa dengan masih ditemukannya paslon yang masih menggelar kampanye yang menimbulkan kerumunan dan tidak mematuhi protokol," kata Wiku dalam konferensi pers dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/9/2020).
Baca juga: Satgas Covid-19 Kecewa Masih Ada Kampanye Pilkada Timbulkan Kerumunan
Wiku tidak merinci siapa pasangan calon kepala daerah yang melakukan pelanggaran itu. Namun ia berharap temuan ini menjadi yang terakhir.
"Kasus ini harus menjadi perhatian bagi pasangan calon untuk mematuhi protokol kesehatan," kata dia.
Wiku mengatakan, pasangan calon yang maju harus menjadi contoh bagi para pemilih di daerah dengan selalu mengedepankan protokol kesehatan serta menghindari kegiatan yang memicu menimbulkan kerumunan.
"Mari selamatkan diri anda dan pemilih," kata Wiku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.