Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Dosen Harus Keluar dari Gaya Konvensional dalam Pembelajaran Daring

Kompas.com - 22/09/2020, 14:05 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pembelajaran secara online atau daring dalam pendidikan tinggi memiliki tantangan tersendiri.

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf saat memberikan sambutan dalam peresmian Universitas Siber Indonesia secara daring, Selasa (22/9/2020).

Universitas Siber Indonesia sendiri merupakan universitas pertama yang menerapkan sistem pembelajaran daring secara penuh di Tanah Air.

Menurut Ma'ruf, pembelajaran Daring membutuhkan inovasi dari mereka yang terlibat di dalamnya. 

Baca juga: Resmikan Universitas Online Pertama di Indonesia, Wapres: Beri Akses Pendidikan Tinggi Seluasnya

"Pembelajaran secara daring memiliki tantangan tersendiri. Oleh karena itu, diperlukan kreativitas yang tinggi, baik bagi pengajar maupun mahasiswanya," ujar Ma'ruf.

Salah satu tantangan dalam pembelajaran secara daring adalah masih terbatasnya jaringan hingga ke pelosok daerah di Tanah Air.

Selain itu, metode belajar yang sejauh ini dirasa kurang efektif.

"Para dosen harus keluar dari gaya konvensional, lebih inovatif dalam menyiapkan materi dan mekanisme pembelajaran, serta memanfaatkan seluruh potensi teknologi yang ada untuk membantu pelaksanaan pembelajaran," kata Ma'ruf.

Di sisi lain, kata dia, mahasiswa juga dituntut harus lebih mandiri dengan melaksankan pembelajaran daring.

Mahasiswa juga diharapkan dapat memanfaatkan seluruh peluang ilmu yang bisa didapatkan.

"Mahasiswa harus dapat memanfaatkan seluruh sumber pengetahuan untuk melengkapi proses pembelajaran jarak jauh ini," kata dia.

Selain itu, Ma'ruf menyampaikan kelebihan dari sistem pembelajaran daring atau e-learning tersebut.

Ia mengatakan, sistem tersebut memungkinkan masyarakat untuk belajar kapan saja (anytime) dan di mana saja (anywhere).

Tak hanya itu, biayanya pun lebih terjangkau dengan waktu pembelajaran yang lebih fleksibel.

Baca juga: Wapres: Baru Ada 20 dari 4.741 Perguruan Tinggi yang Terapkan Belajar Daring

Adapun Universitas Siber Asia didirikan Yayasan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan (YMIK) yang mengusung pembelajaran penuh secara online.

Ma'ruf mengatakan, universitas tersebut telah disiapkan dan diluncurkan tahun 2019 oleh Menteri Ristek dan Dikti M. Nasir, kemudian mendapatkan izin untuk beroperasi dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2020.

Universitas Siber Asia memiliki rektor yang berasal dari Korea Selatan, yaitu Jang Youn Cho yang sekaligus menjadi rektor asing pertama di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com