Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Baru Ada 20 dari 4.741 Perguruan Tinggi yang Terapkan Belajar Daring

Kompas.com - 22/09/2020, 12:26 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, saat ini baru ada 20 dari 4.741 perguruan tinggi di Indonesia yang menerapkan pembelajaran daring.

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf saat memberikan sambutan dalam peresmian Universitas Siber Indonesia secara daring, Selasa (22/9/2020).

Universitas Siber Indonesia sendiri merupakan universitas pertama yang menerapkan sistem pembelajaran daring secara penuh di Tanah Air.

"Meskipun sistem e-learning dapat menjadi alternatif sistem pembelajaran, tetapi saat ini baru sekitar 20 dari 4.741 perguruan tinggi di Indonesia yang menerapkan pembelajaran daring atau e-learning," ujar Ma'ruf.

Baca juga: Maruf Amin: Pancasila Harus Dipahami secara Utuh dan Komprehensif

Ma'ruf mengatakan, sistem pembelajaran daring atau e-learning, memungkinkan masyarakat untuk belajar kapan saja (anytime) dan di mana saja (anywhere).

Tak hanya itu, biayanya pun lebih terjangkau dengan waktu pembelajaran yang lebih fleksibel.

Apalagi, didirikannya universitas tersebut juga merupakan salah satu cara untuk memberikan akses pendidikan tinggi seluas-luasnya kepada masyarakat.

"Karena itu, saya berharap dengan makin banyaknya lembaga pendidikan yang membuka sistem pembelajaran daring, semakin banyak kesempatan masyarakat untuk melanjutkan pendidikan tinggi," kata dia.

Kendati demikian, Ma'ruf mengakui bahwa pembelajaran secara daring memiliki tantangan tersendiri.

Baca juga: Resmikan Universitas Online Pertama di Indonesia, Wapres: Beri Akses Pendidikan Tinggi Seluasnya

Dengan demikian, diperlukan kreativitas tinggi, baik bagi pengajar maupun mahasiswanya dalam melaksanakan pembelajaran daring tersebut.

"Para dosen harus keluar dari gaya konvensional, lebih inovatif dalam menyiapkan materi dan mekanisme pembelajaran, serta memanfaatkan seluruh potensi teknologi yang ada untuk membantu pelaksanaan pembelajaran," kata dia.

"Di sisi lain, mahasiswa juga dituntut harus lebih mandiri, harus dapat memanfaatkan seluruh sumber pengetahuan untuk melengkapi proses pembelajaran jarak jauh," ucap Ma'ruf Amin.

Secara khusus Ma'ruf mengatakan, sistem pembelajaran online yang dilaksanakan Universitas Siber Asia, secara tidak langsung meningkatkan penguasaan skill teknologi dan informasi bagi mahasiswanya.

Baca juga: Sampaikan Ucapan Ulang Tahun, Wapres: PMI Selalu di Garda Terdepan pada Masa Sulit

Hal tersebut sangat diperlukan, kata dia, karena penguasaan teknologi informasi merupakan syarat mutlak dalam upaya meningkatkan daya saing dan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Adapun Universitas Siber Asia didirikan oleh Yayasan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan (YMIK) yang mengusung pembelajaran penuh secara online.

Ma'ruf mengatakan, universitas tersebut telah disiapkan dan diluncurkan tahun 2019 oleh Menteri Ristek dan Dikti M Nasir, kemudian mendapatkan izin untuk beroperasi dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2020.

Universitas Siber Asia memiliki rektor yang berasal dari Korea Selatan, yaitu Jang Youn Cho yang sekaligus menjadi rektor asing pertama di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com