Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Diminta Terbuka Jika Positif Covid-19, Jangan Takut Stigma Negatif

Kompas.com - 17/09/2020, 17:40 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mendorong para pejabat terbuka apabila tertular virus corona Covid-19.

Ia berpendapat, pejabat yang tertular Covid-19 tak perlu mengkhawatirkan stigma negatif.

"Ini merupakan bentuk transparansi publik dan tidak perlu terjadi stigma negatif kepada para pejabat publik," kata Wiku dalam keterangan pers yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (17/9/2020).

"Karena virus ini tidak mengenal jabatan, tidak mengenal jenis kelamin, tidak mengenal umur dan tidak mengenal waktu. Siapapun bisa terkena," sambung dia.

Baca juga: Pengamat: Pejabat yang Bertanggung Jawab Harus Umumkan jika Positif Covid-19

Wiku juga menambahkan bahwa penularan virus corona ini juga tak hanya terjadi di Indonesia, namun di berbagai negara di seluruh dunia.

Oleh karena itu tak ada yang perlu ditutupi apabila tertular Covid-19.

Mengumumkan status secara terbuka, menurut Wiku, justru akan membantu dalam hal pelacakan kontak dekat.

Apalagi di situasi saat ini di mana penularan banyak ditemukan di klaster perkantoran, termasuk instansi pemerintah.

"Kami mohon agar seluruh pimpinan kantor dapat melindungi diri, sejawat kerabat, agar tidak terjadi korban lagi," kata dia.

Baca juga: Wagub: Pejabat DKI yang Terpapar Covid-19 dalam Penanganan Terbaik

Wiku sekaligus menyampaikan keprihatinan sampai saat ini setidaknya sudah ada lebih dari lima pejabat di berbagai daerah yang meninggal akibat Covid-19.

Terbaru, Sekda DKI Saefullah meninggal dunia akibat terpapar virus ini.

"Kami turut berbelasungkawa terhadap kejadian ini dan mohon agar semua pihak yang berada di perkantoran atau yang perjalanan menuju kantor atau pulang, agar benar-benar lakukan pencegahan agar tidak terjadi korban," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo diketahui positif Covid-19.

Namun, tak ada konfirmasi dari yang bersangkutan maupun Humas Kementerian KKP.

Baca juga: Jokowi Diminta Instruksikan Pejabat Publik Terbuka jika Positif Covid-19

Kabar Edhy terpapar Covid-19 justru pertama kali dikonfirmasi oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR Daniel Johan.

Belakangan, Juru Bicara Khusus Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad juga membenarkan bahwa kadernya itu terpapar Covid-19. Namun ia baru mengumumkan saat Edhy sudah dinyatakan sembuh.

Belakangan, Kapolres Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) AKBP Aldinan RJH Manurung dinyatakan bpositif Covid-19, tak lama setelah kontak dengan Edhy Prabowo.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 NTT Marius Ardu Jelamu menduga Kapolres tertular dari Edhy Prabowo yang sempat berkunjung ke Kupang, beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com