Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mustakim
Jurnalis

Eksekutif Produser program talkshow Satu Meja The Forum dan Dua Arah Kompas TV

Pandemi, Resesi, dan Nasib Jokowi

Kompas.com - 02/09/2020, 10:41 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

RESESI sudah di depan mata. Virus Corona yang terus menggila membuat ekonomi banyak negara merana, termasuk Indonesia.

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD mengisyaratkan Indonesia akan masuk jurang resesi.

Itu diprediksi akan terjadi pada kuartal ketiga tahun ini. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi RI sudah terkontraksi hingga minus 5,32 persen pada kuartal II 2020.

Pernyataan Mahfud sebenarnya bukan ‘barang baru’. Karena sejumlah kalangan termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sudah memprediksi kondisi ini jauh jauh hari. Sri Mulyani menyebut, Indonesia berpotensi alami resesi ekonomi pada kuartal III 2020.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan sulit pulih. Pasalnya, pandemi nyaris tak terkendali dan angka penularannya terus meningkat setiap hari.

Sejumlah ekonom menyebut, ekonomi Indonesia mustahil bisa tumbuh, jika pandemi belum bisa dikendalikan dan ditangani dengan baik.

Indonesia tak sendiri

Sebelum Indonesia, sejumlah negara sudah lebih dulu masuk ke jurang resesi. Tak hanya negara berkembang, sejumlah negara maju bahkan negara adi daya seperti Amerika Serikat juga terjerembab ke jurang yang sama akibat virus corona.

Inggris menjadi negara teranyar dari sederet negara yang jatuh ke jurang resesi ekonomi tahun ini akibat pandemi.

Secara ekonomi, kondisi negara ini jauh lebih buruk dibanding negara besar Eropa lainnya. Inggris membukukan kontraksi 20,4 persen pada kuartal kedua. Mengutip Bloomberg, rekor penurunan ini secara resmi mendorong Inggris ke dalam resesi pertama sejak 2009.

Sebelum Inggris, sejumlah negara telah lebih dulu masuk ke jurang resesi di antaranya Filipina, Korea Selatan, Hong Kong, Singapura, Jepang, Spanyol, Jerman, Prancis dan Italia.

Amerika Serikat juga mengalami kondisi yang sama. Perekonomian negara Paman Sam pada kuartal II tahun ini dilaporkan mengalami penurunan kinerja paling tajam di tengah merebaknya wabah virus Corona.

Realisasi kinerja ekonomi AS pada kuartal kedua itu menjadi penurunan paling signifikan sejak dekade 1940. Sama seperti negara lain, kondisi ini membuat jutaan orang Amerika kehilangan pekerjaan.

Gelombang PHK hingga konflik sosial

Resesi ekonomi yang terjadi di sejumlah negara dan bakal terjadi di Indonesia akan berdampak kemana-mana.

Tak hanya ekonomi namun juga bisa merembet ke konflik sosial hingga krisis politik. Resesi yang terjadi di sejumlah negara sudah menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan.

Kondisi ini juga diprediksi bakal terjadi di Indonesia. Bahkan sebelum resesi sudah terjadi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com