Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Sebut Tahun 2021 Akan Jadi Titik Kritis Terkait Vaksin

Kompas.com - 19/08/2020, 14:52 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyebutkan, tahun 2021 akan menjadi salah satu titik kritis bagi Indonesia di dalam penanganan pandemi Covid-19.

Hal itu ditegaskan Retno saat menyampaikan sambutan dalam rangka peringatan HUT ke-75 Kementerian Luar Negeri yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (19/8/2020).

"Menjelang 2021 akan menjadi titik kritis, apakah kita akan dapat memperoleh vaksin yang berkualitas, aman dengan harga terjangkau," kata Retno.

Ia menyatakan, selama ini Kemenlu terus berkoordinasi dengan kementerian/lembaga serta stakeholder terkait untuk membantu pengadaan vaksin untuk jangka pendek.

Dukungan, imbuh Retno, juga diberikan dalam hal pengembangan vaksi dalam negeri atau vaksin Merah Putih. Seperti diketahui, vaksin ini dikembangkan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman bersama beberapa lembaga lain.

Baca juga: WHO Mendesak Semua Negara untuk Bergabung dalam Program Global Vaksin Covid-19

Ditargetkan pengembangan vaksin dalam negeri tersebut dapat selesai pada pertengahan tahun 2021.

Di samping itu, Retno mengungkapkan, Kemenlu juga terus memberikan dukungan kepada Kementerian BUMN selaku pimpinan Tim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

"Kami berdiskusi dengan Bapak Presiden mengenai vaksin, baik yang bekerja sama dengan pihak asing maupun vaksin nasional kita," ucapnya.

Untuk diketahui, saat ini pemerintah tengah melakukan uji klinis terhadap vaksin Covid-19 asal China, Sinovac. Pada saat yang sama, upaya pengembangan vaksin dalam negeri, yaitu vaksin Merah Putih, masih terus dilakukan.

Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak kepada setiap negara untuk segera bergabung dengan program global vaksin Covid-19.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan bahwa nantinya vaksinasi terhadap populasi berisiko akan dilaksanakan secara bersamaan.

Baca juga: Pemerintah Jamin Ketersediaan Jarum Suntik untuk Vaksin Covid-19

Ia menambahkan, 20 persen populasi setiap negara yang paling terpapar, termasuk pekerja kesehatan yang berada di garis depan, orang dewasa berusia di atas 65 tahun, dan mereka yang sudah pernah terinfeksi Covid-19 sebelumnya akan menjadi prioritas program vaksinasi gelombang pertama.

Skema tersebut dilakukan setelah COVAX yang dipimpin WHO membagikan fasilitas untuk dapat meluncurkan vaksin yang terbukti aman dan efektif.

"Cara tercepat untuk mengakhiri pandemi ini dan membuka kembali ekonomi adalah mulai dengan melindungi populasi berisiko tertinggi di seluruh wilayah yang ada, bukan hanya seluruh populasi di beberapa negara saja," kata Ghebreyesus dalam konferensi pers virtual, seperti dilansir dari AFP, Selasa (18/8/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com