JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengibaratkan upaya pemberantasan korupsi seperti pertandingan sepak bola. Firli menyebut, KPK mengandalkan tiga "striker" (pemain depan atau penyerang dalam tim sepak bola) dalam memberantas korupsi.
"Kita bermain dengan tiga 'striker' sekaligus. 'Striker' pendidikan masyarakat, 'striker' pencegahan dan 'striker' penindakan," kata Firli dalam konferensi pers Kinerja KPK Semester I 2020, disiarkan melalui akun Youtube KPK, Selasa (18/8/2020).
Baca juga: Jokowi: Pemerintah Tak Pernah Main-main dengan Upaya Pemberantasan Korupsi
Menurut Firli, KPK menerapkan tiga strategi pemberantasan korupsi, yaitu melalui pendidikan masyarakat, pencegahan dan penindakan.
Pendidikan, kata Firli, bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang antikorupsi dan berintegritas.
Ia mengatakan, rendahnya integritas merupakan salah satu penyebab munculnya kejahatan korupsi.
"Kejahatan korupsi muncul karena ada kekuasaan, ditambah ada kesempatan, dan rendahnya integritas. Di situ lah kita kedepankan pendidikan masyarakat," kata Firli.
Baca juga: ICW: Justru Pemerintah Membuat Pemberantasan Korupsi Suram
Kemudian, strategi pencegahan bertujuan untuk menutup peluang dan kesempatan orang melakukan korupsi dengan cara memperbaiki sistem.
"Pendekatan pencegahan dilakukan dengan cara perbaikan sistem. Kita memahami bahwa korupsi itu terjadi karena gagalnya sistem, lemahnya sistem, dan buruknya sistem," ujar Firli.
Sedangkan, strategi penindakan dilakukan untuk memberi efek jera bagi orang-orang yang melakukan korupsi sekaligus meningkatkan kesadaran hukum masyarakat.
Firli menegaskan, tiga strategi itu harus berjalan beriringan. Oleh sebab itu, ia membantah bila ada anggapan KPK di bawah kepemimpinannya hanya fokus pada pencegahan dan mengesampingkan penindakan.
"Tiga strategi itu tidak ada yang diutamakan dan tidak ada yang dibelakangkan, semuanya bermain. Pendidikan berjalan, pencegahan berjalan, penindakan berjalan," kata Firli.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.