JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa dan Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN) Komjen Pol Bambang Sunarwibowo menerima laporan hasil uji klinis tahap III atau tahap akhir kombinasi obat anticovid-19 dari Rektor Universitas Airlangga Mohammad Nasih.
Serah terima laporan tersebut digelar di Mabes TNI Angkatan Darat Jakarta Pusat pada Sabtu (15/8/2020).
Dalam sambutannya, Nasih mengatakan, uji klinis kombinasi obat anticovid-19 sudah melewati proses panjang dan ikut melibatkan TNI AD dan BIN.
"Kami sudah mulai melakukannya pada bulan Maret dengan berbagai macam uji invitro kemudian diakhiri dengan uji doking dan seterusnya, sehingga hasil sesungguhnya empat sampai lima bulan untuk sampai pada hasil ini. Jadi kalau di luaran ada isu ini bikin obat kok kayak bikin tahu saja itu tidak benar," kata Nasih, dilansir dari Tribunnews.com
Baca juga: Bio Farma Memperkirakan Vaksin Covid-19 Diproduksi Februari atau Maret 2021
Nasih menambahkan, seluruh proses uji klinis dan metodenya dilakukan mengacu pada ketentuan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
"Kami juga gunakan multi center di dalamnya, dan setiap pasien tentu ada informasi yang kita berikan pada mereka sehingga alhasil secara ilmiah proses dari penelitian ini sudah mengikuti berbagai macam aspek yang dipersyaratkan BPOM," ujarnya.
Nasih menekankan, produksi obat tersebut menunggu izin edar dari BPOM.
"Artinya obat ini belum akan diproduksi sepanjang belum ada izin BPOM," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell UNAIR selaku Ketua Tim Uji Klinis Kombinasi Obat Anticovi-19 dr Purwati mengatakan, dari hasil uji klinis, obat tersebut mampu mengobati pasien Covid-19 dengan tingkat keampuhan 90 persen, kecuali bagi penderita Covid-19 menggunakan ventilator.
Baca juga: Eijkman Akui Pengembangan Vaksin Merah Putih Butuh Waktu Lama
"Kemudian yang tidak kalah penting itu adalah PCR, PCR ini negatif dalam tiga hari itu 90 persen. Jadi minimal 90 persen. Ada yang 92, 93, 96, dan 98 persen. Untuk PCR kuantitatif itu ada penurunan jumlah virus secara signifikan," kata Purwati.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Andika Perkasa mengatakan, penyerahan laporan uji klinis tersebut sudah disampaikan kepada Erick Thohir selaku Ketua Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Andika mengatakan, rencananya ia akan melakukan pertemuan dengan Kepala BPOM pada Rabu pekan depan, dalam rangka mempercepat memperoleh izin edar terhadap obat tersebut.
Dalam acara tersebut hadir juga sejumlah pemangku kepentingan di antaranya Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, Direktur Utama PT Kimia Farma Verdi Budidarmo, Ketua Umum IDI Daeng M Faqih, Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy, serta perwakilan dari BPOM, organisasi apoteker, dan undangan lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.