JAKARTA, KOMPAS.com - Manajer Senior Integrasi Riset dan Pengembangan PT Bio Farma Neni Nurainy mengatakan, pihaknya menargetkan 1.620 relawan disuntik vaksin Covid-19 hingga Desember 2020.
Neni mengatakan, sebelum vaksin diproduksi, pihaknya akan melakukan analisis interim atas uji klinis fase 3 tersebut.
"Nah, untuk fase 3 ini kan kita ada interim analisis, jadi sekian banyak orang itu bisa kita analisis dulu pada saat enam bulan. Jadi enam bulan sekitar Januari 2021," kata Neni dalam diskusi secara virtual bertajuk "Menanti Vaksin Covid-19", Sabtu (15/8/2020).
Baca juga: Bio Farma Sebut Uji Klinis Vaksin Covid-19 Libatkan Lima Negara
Neni menambahkan, apabila hasil analisis interim menyatakan vaksin layak untuk diproduksi, pihaknya segera menyampaikan registrasi ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Kira-kira Januari kita dapat evaluasi data dan hasilnya baik, mohon doanya kita bisa produksi pada Februari atau Maret 2021," ujarnya.
"Kita dapat relaksasi registrasi dari BPOM," sambungnya.
Baca juga: Jokowi Ungkap Anggaran Kesehatan Rp 169,7 Triliun, Termasuk untuk Vaksin
Neni juga menjelaskan, bagi relawan yang baru melakukan penyuntikan vaksin pada Januari 2021, maka tahapan uji klinis tetap dilanjutkan.
"Tapi, tadi masih ada rencana penyuntikan itu Desember, berarti ada teman-teman yang belum disuntik di enam bulan itu. Nah, itu harus dilanjut," ucapnya.
Lebih lanjut, meski vaksin sudah bisa diproduksi pada Februari 2020. Namun, produksinya dilakukan secara bertahap.
"(Rampung) 2021, artinya produksi Februari bisa digunakan (vaksin hasil uji klinis fase 3) dan dilanjutkan lagi. Jadi enggak sekaligus," pungkasnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan