Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membandingkan Kata Ekonomi dan Kesehatan dalam Pidato Kenegaraan Jokowi...

Kompas.com - 14/08/2020, 21:25 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan pada saat Sidang Tahunan MPR dan sidang bersama DPR dan DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020).

Pidato kenegaraan itu disampaikan dalam rangka HUT ke-75 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Secara garis besar, Presiden mengangkat tema pandemi Covid-19 yang tengah melanda di 215 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Baca juga: Naskah Lengkap Pidato Jokowi tentang RUU APBN 2021 dan Nota Keuangannya

Menariknya, meski Covid-19 merupakan persoalan kesehatan, namun Presiden Jokowi justru lebih banyak menyinggung persoalan ekonomi di dalam pidatonya.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, paling tidak ditemukan 14 kata ekonomi dan perekonomian yang disebutkan oleh Presiden pada pidatonya.

Misalnya, Jokowi menyatakan "Krisis perekonomian dunia juga terparah dalam sejarah. Di kuartal pertama 2020, pertumbuhan ekonomi negara kita masih plus 2,97 persen, tapi di kuartal kedua kita minus 5,32 persen," ucap Jokowi usai memaparkan terkait kondisi terkini kasus Covid-19 di seluruh dunia.

Berdasarkan pernyataan tersebut, paling tidak ada dua kata terkait ekonomi yang disebut oleh Presiden.

Baca juga: Jokowi Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5,5 Persen pada 2021

Berikutnya, Jokowi membahas mengenai kondisi perekonomian negara-negara maju yang juga mengalami minus pertumbuhan ekonomi hingga belasan persen.

Bahkan, dia menyebutkan ada negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi minus hingga 17 persen.

Kemunduran yang dialami banyak negara, sebut Jokowi, seharusnya dilihat Indonesia sebagai peluang dan momentum untuk mengejar berbagai ketertinggalan yang ada.

"Ibarat komputer, perekonomian semua negara saat ini sedang macet, sedang hang. Semua negara harus menjalani proses mati komputer sesaat, harus melakukan restart, harus melakukan rebooting. Semua negara mempunyai kesempatan men-setting ulang semua sistemnya," kata Presiden Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Ibarat Komputer, Perekonomian Semua Negara Saat Ini Hang

Lantas, berapa banyak Kepala Negara menyinggung persoalan kesehatan dan turunannya di dalam pidatonya?

Dari hasil penelusuran, hanya ada 12 kata terkait kesehatan dan turunannya yang disebutkan oleh Presiden. Ini termasuk kata "protokol kesehatan".

Misalnya, Presiden menyebut, pandemi Covid-19 seharusnya menjadi momentum untuk memperbaiki diri secara fundamental, melakukan transformasi, serta menjalankan strategi besar.

"Strategi besar di bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, termasuk kesehatan dan pendidikan," ujarnya.

Baca juga: Jokowi: Defisit Anggaran 2021 Diperkirakan Rp 971,2 Triliun

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com