Pada bagian lain, Presiden juga meminta agar reformasi fundamental harus dilakukan pada cara pemerintah bekerja.
Misalnya, ketika kasus Covid-19 pertama kali muncul di Wuhan, China, kesiapan dan kecepatan pemerintah untuk mengevakuasi warga negara Indonesia dari sana diuji.
"Kita harus menyiapkan rumah sakit, rumah isolasi, obat-obatan, alat kesehatan, dan mendisiplinkan protokol kesehatan. Semuanya harus dilakukan secara cepat, dalam waktu yang sangat singkat," kata Jokowi.
Terkait krisis
Dunia saat ini sedang mengalami krisis, baik krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19 atau dampaknya, yaitu krisis ekonomi.
Menariknya, Jokowi menyebut "krisis" sebanyak 14 kali dalam pidatonya.
Salah satu kata yang beberapa kali diucapkan adalah terkait upaya "membajak momentum krisis".
"Saatnya kita bajak momentum krisis untuk melakukan lompatan-lompatan besar," kata Jokowi.
Baca juga: Ketika Jokowi 3 Kali Ucapkan Saatnya Indonesia Bajak Momentum Krisis
Menariknya, Jokowi menyebut krisis terkait perekonomian dan kesehatan secara seimbang, yaitu dua kali.
Terkait krisis perekonomian, dia mengatakan, "Krisis perekonomian dunia juga terparah dalam sejarah."
Sedangkan, terkait krisis kesehatan, Jokowi menyebutnya dalam konteks terkait perekonomian.
Salah satunya, "Ketika krisis kesehatan tersebut berdampak pada perekonomian nasional, kita juga harus cepat bergerak:memberikan bantuan sosial bagi masyarakat."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.