Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei SMRC: 69 Persen Warga Merasa Ekonomi Rumah Tangga Lebih Buruk sejak Pandemi

Kompas.com - 09/08/2020, 19:21 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei lembaga penelitian Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menunjukkan, mayoritas masyarakat merasa kondisi ekonomi mereka lebih buruk dibanding sebelum pandemi Covid-19.

Melalui rilis survei nasional bertajuk Ekonomi Covid-19 dan Persepsi Publik tentang Investasi, yang diterima Kompas.com Minggu (9/8/2020), sebanyak 69 persen responden menganggap kondisi ekonomi rumah tangganya lebih buruk.

"Survei ini menunjukkan persentase warga yang menganggap kondisi ekonomi rumah tangga lebih buruk mencapai 69 persen," ujar Manajer Program SMRC Saidiman Ahmad, melalui keterangan tertulis, Minggu (9/8/2020).

Baca juga: Survei SMRC: 79 Persen Warga Percaya Jokowi Bisa Bawa Indonesia Keluar dari Krisis

Angka itu jauh lebih buruk dibanding penilaian pada awal pandemi atau Maret 2020, yakni sebesar 38 persen.

Penilaian paling negatif terjadi dalam survei 20-22 Mei 2020 sebesar 83 persen.

Sementara itu, dalam survei yang dirilis 9 Agustus ini, 18 persen responden merasa tak ada perubahan terhadap kondisi ekonomi mereka. Sedangkan yang menganggap ekonomi mereka kini lebih baik hanya 12 persen.

Baca juga: Ekonomi Indonesia Terkontraksi, Kemensos Percepat Penyaluran Bansos

Survei juga menunjukkan bahwa 87 persen responden menganggap kondisi ekonomi nasional sekarang lebih buruk dibandingkan tahun lalu.

Angka ini mengalami peningkatan dibanding akhir Juni lalu. Saat itu, persentase warga yang menganggap kondisi ekonomi lebih buruk sebanyak 72 persen.

Untuk diketahui, SMRC merupakan lembaga riset dan konsultasi yang didirikan oleh Saiful Mujani.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Minus, Jokowi Sebut Sektor Pariwisata dan Penerbangan Paling Terdampak

Survei dilakukan dengan latar belakang keadaan ekonomi rumah tangga dan nasional yang sangat berat akibat pandemi Covid-19.

Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2020 ini anjlok -5,32 persen dibanding kuartal II tahun lalu dan terendah dalam 20 tahun terakhir.

Survei digelar pada 29 Juli-1 Agustus 2020 dengan metode wawancara melalui telepon terhadap 1.203 responden secara acak. Margin of error dari survei ini sebesar 2,9 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com