Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita KPU Prabumulih Saat Anggaran Baru Cair Sehari Sebelum Pencoblosan Pilkada 2018

Kompas.com - 04/08/2020, 18:21 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Prabumulih, Titi Marlinda, menceritakan dinamika yang terjadi ketika dia dan jajarannya menyelenggarakan Pilkada Prabumulih pada 2018 lalu.

Titi mengisahkan jajarannya sempat bingung lantaran anggaran pemungutan dan penghitungan suara baru cair sehari sebelum pencoblosan.

"Yang paling mengiris hati waktu itu anggaran untuk pemungutan dan penghitungan suara baru keluar saat H-1 pukul 14.00," kata Titi dalam sebuah diskusi virtual yang digelar Selasa (4/8/2020).

Baca juga: Sudah Habiskan Rp 1 Triliun, KPU Tegaskan Pilkada 2020 Tetap Digelar

Titi sempat ragu pemungutan suara bakal tetap digelar di daerahnya. Bahkan, banyak sekali petugas TPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara/KPPS) yang mendatangi KPU dan berniat mengundurkan diri.

Para KPPS hendak mundur karena tak bisa membangun TPS akibat ketiadaan anggaran pencoblosan.

"Kita sebagai penyelenggara pemilu itu bertanya-tanya ini jadi apa tidak Pilkada, H-1 belum keluar dananya. Kemudian banyak sekali KPPS yang ingin mengundurkan diri," tutur dia. 

Baca juga: KPU: 128 dari 270 Sudah Cairkan Anggaran Pilkada 100 Persen

Sesaat setelah mendapat kabar bahwa anggaran telah dicairkan ke rekening penyelenggara, kata Titi, Ketua dan Sekretaris KPU Prabumulih buru-buru menelepon bank.

Mereka meminta supaya bank tak ditutup sebelum mereka datang. Sebab, anggaran baru cair pukul 14.00 jelang berakhirnya jam kerja bank.

Setelah dana keluar, barulah para penyelenggara bekerja. KPU mendistribusikan logistik Pilkada seperti kotak dan surat suara, KPPS mendirikan TPS, dan lain sebagainya.

Baca juga: Anggaran Pilkada Belum Cair, Mahfud: Menkeu Sudah Cairkan ke KPU Pusat

Meski anggaran cair berdekatan dengan hari pemungutan suara, Titi menyebut persiapan Pilkada saat itu tetap lancar lantaran cakupan wilayah Prabumulih tak begitu luas dan jumlah pemilih juga tidak begitu banyak.

Sehingga, pendistribusian logistik dan pembangunan TPS tak butuh waktu lama.

"Jadi dalam 1 hari itu dari 6 kecamatan kemudian ada 22 kelurahan dan 15 desa itu bisa terjangkau dalam 1 hari untuk mendistribusikan logistik Pilkada. Jadi tidak ada masalah," kata Titi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com