Salin Artikel

Cerita KPU Prabumulih Saat Anggaran Baru Cair Sehari Sebelum Pencoblosan Pilkada 2018

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Prabumulih, Titi Marlinda, menceritakan dinamika yang terjadi ketika dia dan jajarannya menyelenggarakan Pilkada Prabumulih pada 2018 lalu.

Titi mengisahkan jajarannya sempat bingung lantaran anggaran pemungutan dan penghitungan suara baru cair sehari sebelum pencoblosan.

"Yang paling mengiris hati waktu itu anggaran untuk pemungutan dan penghitungan suara baru keluar saat H-1 pukul 14.00," kata Titi dalam sebuah diskusi virtual yang digelar Selasa (4/8/2020).

Titi sempat ragu pemungutan suara bakal tetap digelar di daerahnya. Bahkan, banyak sekali petugas TPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara/KPPS) yang mendatangi KPU dan berniat mengundurkan diri.

Para KPPS hendak mundur karena tak bisa membangun TPS akibat ketiadaan anggaran pencoblosan.

"Kita sebagai penyelenggara pemilu itu bertanya-tanya ini jadi apa tidak Pilkada, H-1 belum keluar dananya. Kemudian banyak sekali KPPS yang ingin mengundurkan diri," tutur dia. 

Sesaat setelah mendapat kabar bahwa anggaran telah dicairkan ke rekening penyelenggara, kata Titi, Ketua dan Sekretaris KPU Prabumulih buru-buru menelepon bank.

Mereka meminta supaya bank tak ditutup sebelum mereka datang. Sebab, anggaran baru cair pukul 14.00 jelang berakhirnya jam kerja bank.

Setelah dana keluar, barulah para penyelenggara bekerja. KPU mendistribusikan logistik Pilkada seperti kotak dan surat suara, KPPS mendirikan TPS, dan lain sebagainya.

Meski anggaran cair berdekatan dengan hari pemungutan suara, Titi menyebut persiapan Pilkada saat itu tetap lancar lantaran cakupan wilayah Prabumulih tak begitu luas dan jumlah pemilih juga tidak begitu banyak.

Sehingga, pendistribusian logistik dan pembangunan TPS tak butuh waktu lama.

"Jadi dalam 1 hari itu dari 6 kecamatan kemudian ada 22 kelurahan dan 15 desa itu bisa terjangkau dalam 1 hari untuk mendistribusikan logistik Pilkada. Jadi tidak ada masalah," kata Titi.

https://nasional.kompas.com/read/2020/08/04/18215241/cerita-kpu-prabumulih-saat-anggaran-baru-cair-sehari-sebelum-pencoblosan

Terkini Lainnya

KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

Nasional
Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke