Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kesederhanaan Hoegeng, Menolak Pengawalan dan Mobil Dinas

Kompas.com - 14/07/2020, 14:38 WIB
Ardito Ramadhan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Menolak mobil

Kesederhanaan Hoegeng juga terlihat ketika ia menolak mobil jenis Holden keluaran terbaru tahun 1965 yang diperuntukkan untuk keluarganya.

Selaku Menteri/Sekretaris Presidium Kabinet, Hoegeng memang berhak dua buah mobil yakni mobil dinas dan mobil untuk keluarganya.

Hoegeng menolak mobil yang diperuntukkan untuk keluarganya karena ia telah menerima mobil dinas sebagai Menteri/Sekretaris Presidium Kabinet serta mobil jeep Willis dari korpsnya di Kepolisian.

"Hoegeng mau simpang di mana lagi, Mas Dharto? Hoegeng tak punya garasi lagi?" kata Hoegeng beralasan kepada Soedharto.

Baca juga: Jenderal Hoegeng, Polisi Jujur yang Disebut Gus Dur dalam Humornya

Akhirnya, Hoegeng pun meminta agar mobil itu disimpan di rumah Dharto akibat ketentuan Sekretariat Negara.

Dharto pun rutin membersihkan dan memanasi mobil itu setiap hari. Suatu saat, Dharto juga sempat menjalankan mobil dinas Hoegeng supaya mesinnya tidak rusak.

Namun, Dharto justru kapok. Nomor plat mobilnya yang berkode khusus membuat Dharto diberi penghormatan oleh polisi yang bertugas di sepanjang jalan.

Baca juga: Gubernur Ganjar Usulkan Jenderal Hoegeng Jadi Pahlawan Nasional

Serahkan hadiah mobil ke teman

Beberapa minggu menjadi Menteri/Sekretaris Presidium Kabinet, Hoegeng juga mendapat hadiah mobil Mazda "kotak" dari Dasaad Musin Concern, perusahaan pemegang lisensi beberapa merek mobil Eropa dan Jepang.

Dalam suratnya, Dasaad meneyebutkan Hoegeng mendapat fasilitas kendaraan untuk menjalankan tugas sebagai menteri.

Mobil itu dapat diambil di showroom mobil dengan syarat membawa surat pemberitahuan tersebut. Namun, Heogeng membiarkan surat itu tergeletak di meja kerjanya karena ia tak mau menerima gratifikasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com