Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HUT Ke-74 Bhayangkara, Ketua MPR Ingatkan Polri Sosok Jenderal Hoegeng

Kompas.com - 01/07/2020, 14:14 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengingatkan, agar seluruh anggota Polri dapat meneladani sikap mantan Kapolri Jenderal (Purn) Hoegeng Imam Santoso dalam menjalankan tugas sehari-hari.

Dalam hal ini, ia menekankan, agar Polri harus berdiri di atas semua golongan serta tidak boleh menjadi alat kekuasaan bagi segelintir pihak.

"Sangat penting bagi setiap personel kepolisian dari mulai tamtama sampai perwira tinggi untuk meneladani profesionalitas dan integritas Jenderal Hoegeng," kata Bamsoet menanggapi peringatan HUT ke-74 Bhayangkara dalam keterangan tertulis, Rabu (1/7/2020).

Sikap keteladanan Jenderal Hoegeng, ungkap Bamsoet, tak hanya ditunjukkan ketika ia menjabat sebagai kapolri.

Jauh sebelumnya, ketika menjabat sebagai seorang kepala reserse kriminal di Sumatera Utara, dirinya telah menunjukkan sikap yang tak bisa dibeli oleh uang maupun kekuasaan.

"Ia menolak fasilitas dan pemberian barang-barang dari para cukong judi. Bahkan sampai mengeluarkan seluruh pemberian barang tersebut dari rumah dinasnya dan menaruhnya dipinggir jalan. Membuat Kota Medan gempar, ada sosok polisi yang tak bisa dibeli," jelas Bamsoet.

Ia pun meyakini bahwa pada saat ini banyak sosok Hoegeng di tubuh Polri. Bahkan dalam skala yang lebih luas, ada pula polisi yang rela mengabdikan diri demi masyarakat, hingga diluar tugas dan kewajibannya sebagai aparat kepolisian.

Baca juga: HUT Bhayangkara ke-74, Ketua DPR Minta Polri Optimalkan Pelayanan Publik

"Masih lekat dalam ingatan kegigihan Bripka Jerry Tumundo dari Polda Sulawesi Utara yang mau memakamkan jenazah positif Covid-19 sesuai protokol kesehatan, tatkala orang-orang tak mau melakukannya. Tindakan terpuji tersebut, yang dilandasi sikap humanisme, terbukti semakin mendekatkan kepolisian dengan rakyat," ujarnya.

Pada era saat ini, ia menambahkan, penting bagi setiap anggota Polri untuk mengedepankan kekuatan humanisme dibandingkan pendekatan kekuatan senjata dalam mengayomi dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.

Senjata yang dititipkan negara, kata Bamsoet, tidak boleh digunakan sebagai alat untuk bersikap arogan dan menakut-nakuti masyarakat. Senjata tersebut harus dimaknai sebagai sebuah kepercayaan dan tanggung jawab besar dalam menjaga keamanan, ketertiban dan keselamatan hidup masyarakat.

Kendati kinerja Polri masih banyak catatan, namun ruang perbaikan itu masih terbuka lebar. Setidaknya, hal itu terlihat dari survei yang dilakukan Indikator pada 16-18 Mei 2020 yang memperlihatkan kepercayaan publik terhadap institusi Tribrata ini masih cukup tinggi yakni 79,4 persen.

"Begitu pun dengan jajak pendapat Litbang Kompas pada 23-25 Juni 2020 yang memperlihatkan citra kepolisian di mata rakyat masih baik, yakni sekitar 62,1 persen. Ruang perbaikan masih terbuka lebar, selama Polri masih tetap mau terbuka dan mendengar masukan," kata Bamsoet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com