Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Beri Bantuan Pesantren di Sukabumi untuk Terapkan Protokol Kesehatan

Kompas.com - 09/07/2020, 09:46 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam kunjungannya ke Kota Sukabumi pada Rabu (8/7/2020), Wakil Presiden Ma'ruf Amin sebagai perwakilan pemerintah memberikan secara langsung bantuan ke Pondok Pesantren Assobariyyah agar dapat melakukan protokol kesehatan secara ketat.

Pemberian bantuan tersebut diserahkan oleh pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan disaksikan langsung oleh Wapres Ma'ruf.

Ma'ruf mengatakan, pada tahap awal, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan memberikan bantuan kepada pesantren di 10 provinsi.

Baca juga: Saat Wapres Maruf Lakukan Kunjungan Kerja Perdana di Tengah Pandemi Covid-19

Bantuan tersebut diberikan untuk memperbaiki tempat wudhu, toilet, kamar mandi, serta menyediakan tempat cuci tangan di beberapa titik.

"Nilainya sekitar Rp 200 juta per pesantren tergantung dari ukurannya," ujar Ma'ruf saat mengunjungi Pondok Pesantren Assobariyyah di Sukabumi.

Tak hanya itu, pemerintah juga akan memberikan bantuan operasional untuk pesantren berkisar antara Rp 25 juta sampai Rp 50 juta.

Bantuan operasional itu dapat digunakan untuk membayar biaya listrik, membeli masker, hand sanitizer, dan lainnya.

Selain itu, kata dia, pemerintah juga akan memberikan bantuan untuk ustaz dan tenaga pengajar.

Baca juga: Wapres Maruf Amin: Pendidikan Online Tidak Optimal

Hal tersebut akan dikordinasikan oleh Kementerian Sosial bersama Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi.

"Pemerintah juga akan memberikan bantuan pembelajaran daring selama 3 bulan sebesar Rp 5 juta per bulan untuk 14.000 pesantren dan satuan pendidikan berbasis agama," kata Ma'ruf Amin.

"Utamanya bagi yang belum dapat melaksanakan proses belajar mengajar secara tatap muka," ujar dia.

Ma'ruf mengatakan, seluruh bantuan untuk pesantren tersebut berjumlah lebih dari Rp 2,6 triliun.

Dari bantuan yang diberikan, ia pun berharap Pondok Pesantren Assobariyyah dapat menjadi contoh bagi pesantren lain dalam memulai belajar mengajar tatap muka aman Covid-19.

Baca juga: Wapres Sebut 100 Daerah Sudah Zona Hijau dan Sekolah Bisa Dibuka Kembali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com