Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Percepat Pemulihan Ekonomi Pasca-pandemi, 8 Negara Ini Bisa Jadi Rujukan

Kompas.com - 04/06/2020, 09:27 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebanyak 41 peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan XLV Lembaga Administrasi Negara (LAN) mencari tahu strategi pembangunan berkelanjutan pasca-pandemi Covid-19.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan benchmarking virtual bertema "Digitalization of The Micro, Small & Medium Enterprises (MSME)" ke delapan negara, yaitu Thailand, China, Jepang, Korea Selatan, Austria, Vietnam, Jerman, dan Malaysia.

Dari kegiatan tersebut, diharapkan para peserta LAN dapat menyusun produk pembelajaran angkatan bertema "Pemberdayaan UMKM dalam Rangka Mendukung Percepatan Pemulihan Ekonomi Indonesia akibat Covid-19".

Pada benchmarking virtual ke Thailand, para peserta LAN berdiskusi dengan Duta Besar Indonesia untuk Thailand Ahmad Rusdi.

Baca juga: LAN Minta Analis Kebijakan Ambil Peran dalam Penanggulangan Covid-19

Rusdi mengatakan, seperti negara lain, Thailand juga terkena dampak pandemi Covid-19 sehingga performa kegiatan perekonomian menurun.

“Pada 3 April 2020, Pemerintah Thailand mengumumkan, terdapat stimulus sebesar 1,9 triliun Baht untuk sektor kesehatan, masyarakat individu, dan stabilisasi,” kata Rusdi, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Kemudian, Pemerintah Thailand juga menambah anggaran sebanyak 500 miliar baht dengan suku bunga pinjaman 2 persen untuk kalangan pebisnis, khususnya pelaku UKM. Sedangkan untuk UKM dengan pinjaman baru, jumlahnya 500 juta baht per pinjaman.

Bank komersial dan lembaga keuangan Thailand pun turut berkontribusi mengatasi masalah perekonomian dengan menunda pembayaran modal dan bunga selama 6 bulan bagi UKM dengan pinjaman kurang dari 100 juta baht.

Baca juga: LAN Lakukan Penyederhanaan Birokrasi untuk Hadapi New Normal

“Ada beberapa hal yang dapat kami pelajari dari Pemerintah Thailand, yaitu selalu mengomunikasikan kebijakan, memiliki fondasi kebijakan ekonomi dan keuangan yang solid, serta transparansi data dan perkembangan penanganan Covid-19,” kata Rusdi.

Setelah itu, peserta PKN LAN melakukan benchmarking virtual ke Korea Selatan dengan narasumber Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi.

Pada kesempatan tersebut, peserta PKN LAN mendapat penjelasan tentang kiat-kiat Pemerintah Korea Selatan dalam menangani Covid-19 dan menopang pembangunan berkelanjutan pasca-pandemi, terutama penguatan sektor UMKM.

Umar mengatakan, Pemerintah Korea Selatan telah merumuskan berbagai kebijakan dan insentif fiskal guna mendukung ketangguhan UMKM pada masa pandemi, sekaligus menjaga ketersediaan lapangan kerja.

Baca juga: Laboratorium Inovasi, Terobosan LAN Dorong Reformasi Birokrasi di Daerah

“Terdapat sinergi dan hubungan saling melengkapi antara perusahaan besar dan UMKM. Hal ini dapat dicontoh Indonesia khususnya sehingga sektor ekonomi dapat lebih cepat pulih,” kata Umar.

Sementara itu, saat benchmarking virtual ke Malaysia, para peserta diterima langsung oleh Wakil Duta Besar RI untuk Malaysia dari SME Corporation Malaysia Krisna Hanan dan Nur Azmi.

Pada diskusi tersebut, peserta LAN dan kedua narasumber membahas manajemen produksi terhadap sertifikasi hasil produksi barang usaha kecil dan menengah oleh SME Corporation, serta strategi SME Corporation di tengah kebijakan lockdown yang memperlambat perekonomian global.

Menanggapi hal tersebut, Azmi mengatakan, Pemerintah Malaysia menyadari bahwa usaha kecil dan menengah merupakan penyerap tenaga kerja yang besar. Maka dari itu, mereka memberi stimulus ekonomi kepada para pelaku usaha.

Baca juga: Pandemi Covid-19, LAN Gunakan Metode Distance Learning untuk Tingkatkan Profesionalitas Birokrasi

“Pemerintah Malaysia memberi bantuan untuk membangkitkan perekonomian berupa stimulus ekonomi, baik itu dukungan kebijakan maupun stimulus keuangan,” kata Azmi.

Azmi menambahkan, kolaborasi dan penghilangan ego sektoral merupakan kunci keberhasilan untuk menghadapi situasi yang tidak menentu seperti saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com