Salin Artikel

Percepat Pemulihan Ekonomi Pasca-pandemi, 8 Negara Ini Bisa Jadi Rujukan

KOMPAS.com - Sebanyak 41 peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan XLV Lembaga Administrasi Negara (LAN) mencari tahu strategi pembangunan berkelanjutan pasca-pandemi Covid-19.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan benchmarking virtual bertema "Digitalization of The Micro, Small & Medium Enterprises (MSME)" ke delapan negara, yaitu Thailand, China, Jepang, Korea Selatan, Austria, Vietnam, Jerman, dan Malaysia.

Dari kegiatan tersebut, diharapkan para peserta LAN dapat menyusun produk pembelajaran angkatan bertema "Pemberdayaan UMKM dalam Rangka Mendukung Percepatan Pemulihan Ekonomi Indonesia akibat Covid-19".

Pada benchmarking virtual ke Thailand, para peserta LAN berdiskusi dengan Duta Besar Indonesia untuk Thailand Ahmad Rusdi.

Rusdi mengatakan, seperti negara lain, Thailand juga terkena dampak pandemi Covid-19 sehingga performa kegiatan perekonomian menurun.

“Pada 3 April 2020, Pemerintah Thailand mengumumkan, terdapat stimulus sebesar 1,9 triliun Baht untuk sektor kesehatan, masyarakat individu, dan stabilisasi,” kata Rusdi, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Kemudian, Pemerintah Thailand juga menambah anggaran sebanyak 500 miliar baht dengan suku bunga pinjaman 2 persen untuk kalangan pebisnis, khususnya pelaku UKM. Sedangkan untuk UKM dengan pinjaman baru, jumlahnya 500 juta baht per pinjaman.

Bank komersial dan lembaga keuangan Thailand pun turut berkontribusi mengatasi masalah perekonomian dengan menunda pembayaran modal dan bunga selama 6 bulan bagi UKM dengan pinjaman kurang dari 100 juta baht.

“Ada beberapa hal yang dapat kami pelajari dari Pemerintah Thailand, yaitu selalu mengomunikasikan kebijakan, memiliki fondasi kebijakan ekonomi dan keuangan yang solid, serta transparansi data dan perkembangan penanganan Covid-19,” kata Rusdi.

Setelah itu, peserta PKN LAN melakukan benchmarking virtual ke Korea Selatan dengan narasumber Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi.

Pada kesempatan tersebut, peserta PKN LAN mendapat penjelasan tentang kiat-kiat Pemerintah Korea Selatan dalam menangani Covid-19 dan menopang pembangunan berkelanjutan pasca-pandemi, terutama penguatan sektor UMKM.

Umar mengatakan, Pemerintah Korea Selatan telah merumuskan berbagai kebijakan dan insentif fiskal guna mendukung ketangguhan UMKM pada masa pandemi, sekaligus menjaga ketersediaan lapangan kerja.

“Terdapat sinergi dan hubungan saling melengkapi antara perusahaan besar dan UMKM. Hal ini dapat dicontoh Indonesia khususnya sehingga sektor ekonomi dapat lebih cepat pulih,” kata Umar.

Sementara itu, saat benchmarking virtual ke Malaysia, para peserta diterima langsung oleh Wakil Duta Besar RI untuk Malaysia dari SME Corporation Malaysia Krisna Hanan dan Nur Azmi.

Pada diskusi tersebut, peserta LAN dan kedua narasumber membahas manajemen produksi terhadap sertifikasi hasil produksi barang usaha kecil dan menengah oleh SME Corporation, serta strategi SME Corporation di tengah kebijakan lockdown yang memperlambat perekonomian global.

Menanggapi hal tersebut, Azmi mengatakan, Pemerintah Malaysia menyadari bahwa usaha kecil dan menengah merupakan penyerap tenaga kerja yang besar. Maka dari itu, mereka memberi stimulus ekonomi kepada para pelaku usaha.

“Pemerintah Malaysia memberi bantuan untuk membangkitkan perekonomian berupa stimulus ekonomi, baik itu dukungan kebijakan maupun stimulus keuangan,” kata Azmi.

Azmi menambahkan, kolaborasi dan penghilangan ego sektoral merupakan kunci keberhasilan untuk menghadapi situasi yang tidak menentu seperti saat ini.

https://nasional.kompas.com/read/2020/06/04/09270151/percepat-pemulihan-ekonomi-pasca-pandemi-8-negara-ini-bisa-jadi-rujukan

Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke