Selain itu, peningkatan kapasitas ICU, tenaga kesehatan (nakes), jumlah alat pelindung diri (APD) memadai juga perlu jadi perhatian.
"Seharusnya tuh di mana-mana kalau ada kriteria pelonggaran, pelonggaran itu mulai kapan indikatornya terpenuhi. Kalau indikatornya terpenuhi, nanti baru ada pelonggaran tahap pertama, tahap kedua, tahap ketiga," ujar Pandu.
Oleh karena itu, tak heran bila kemudian banyak tenaga medis yang mengeluh. Sebab, berdasarkan data Perhimpunan Perawat Nasional Indonesia, tak kurang dari 20 perawat pasien Covid-19 yang telah meninggal dunia saat ini.
Baca juga: Singgung Tenaga Medis Meninggal, Jokowi Imbau Masyarakat Tetap Disiplin
Selain itu, terdapat 59 perawat yang dinyatakan positif Covid-19 dan 68 perawat yang tengah dirawat sebagai pasien suspect Covid-19.
Meski hingga kini belum ada pelonggaran PSBB, kenyataannya sudah banyak masyarakat melanggar. Dengan mengabaikan protokol kesehatan yang ada, mereka justru terlihat menikmati berbelanja di sejumlah pusat perbelanjaan modern.
Tak heran jika unggahan pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, kerap dikutip saat netizen merasa prihatin dengan kondisi ini:
"We are fighting two pandemics: Covid-19 dan stupidity (Kita bertempur melawan dua pendemik. Covid-19 dan kebodohan)."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.We are fighting two pandemics. pic.twitter.com/yzo2Te84Mu
— Ismail Fahmi (@ismailfahmi) May 11, 2020