Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tagar #TerserahIndonesia, Kritik di Tengah Rencana Era Normal Baru...

Kompas.com - 19/05/2020, 15:04 WIB
Dani Prabowo,
Bayu Galih

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam beberapa waktu terakhir, tagar #TerserahIndonesia menjadi trending alias yang terpopuler di laman sosial media Twitter.

Sejumlah pemilik akun sosial media tersebut terlihat membagikan foto kerumunan masyarakat yang tetap beraktivitas di sejumlah pusat perbelanjaan modern.

Salah satu foto dibagikan oleh pemilik akun @alphifh_. Foto tersebut menunjukkan gambar kerumunan orang tampak mengantre untuk membayar barang belanjaan di depan kasir sebuah pusat perbelanjaan.

Meski mayoritas masyarakat terlihat mengenakan masker, namun tidak ada satu pun dari mereka yang terlihat menjaga jarak atau physical distancing antara satu dengan yang lain.

"No caption needed. Just #TerserahIndonesia. PSBB? #TerserahIndonesia. Social distancing? #TerserahIndonesia," tulis @alphifh_, Selasa (19/5/2020).

Baca juga: Tagar Indonesia Terserah Digaungkan, Ini Suara Hati Dokter di Tengah PSBB yang Melonggar...

Ada juga unggahan yang memperlihatkan kerumunan orang yang akan masuk ke dalam pusat perbelanjaan.

Orang yang mengunggah di Twitter itu menyebutkan bahwa lokasi berada di Ciledug, Tangerang, Banten.

Munculnya tagar #TerserahIndonesia awalnya disuarakan oleh para tenaga medis yang merasa prihatin dan kekecewaan atas masih banyaknya kerumunan, yang berpotensi meningkatkan tingkat penularan Covid-19.

Kini, tagar #TerserahIndonesia kerap dianggap kritik keras terhadap kebijakan pemerintah pusat dan daerah yang dinilai cenderung membiarkan kerumunan.

Masih PSBB

Seperti diketahui, pemerintah saat ini masih menerapkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) guna menekan pertumbuhan kasus Covid-19.

Salah satu poin penting dalam kebijakan tersebut adalah pentingnya penerapan social distancing atau physical distancing.

Selain itu, ada juga kewajiban penggunaan masker guna meminimalisasi penularan virus corona melalui media percikan cairan dari mulut seseorang atau droplet.

Kendati kebijakan tersebut masih diterapkan, faktanya tidak sedikit masyarakat yang melanggar. Meskipun pada saat yang sama kasus penularan Covid-19 di Indonesia masih tetap tinggi.

Baca juga: Jokowi Ajak Damai Covid-19, Kalla: Virusnya Enggak Mau, Bagaimana?

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, hingga Senin (18/5/2020), jumlah kasus Covid-19 yang terkonfirmasi positif sebanyak 18.010, setelah bertambah 496 kasus baru.

Dari jumlah tersebut, 4.324 orang telah dinyatakan sembuh dan 1.191 orang dinyatakan meninggal dunia. Sehingga,

saat ini masih terdapat 12.495 orang yang masih menjalani perawatan.

Baca juga: UPDATE 18 Mei: Ada 18.010 Kasus Covid-19 di Indonesia, Bertambah 496

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tertawa Lepas, Anies-Cak Imin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih

Tertawa Lepas, Anies-Cak Imin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih

Nasional
Program Susu Gratis Prabowo-Gibran Dibayangi Masalah Aturan Impor Kemendag dan Kementan

Program Susu Gratis Prabowo-Gibran Dibayangi Masalah Aturan Impor Kemendag dan Kementan

Nasional
PDI-P Masih Gugat KPU ke PTUN, Nusron: Tak Berpengaruh terhadap Hasil Pemilu

PDI-P Masih Gugat KPU ke PTUN, Nusron: Tak Berpengaruh terhadap Hasil Pemilu

Nasional
Kenakan Kemeja Putih, Prabowo-Gibran Tiba di KPU

Kenakan Kemeja Putih, Prabowo-Gibran Tiba di KPU

Nasional
AHY: Demokrat Siap Sukseskan Program dan Kebijakan Prabowo 5 Tahun ke Depan

AHY: Demokrat Siap Sukseskan Program dan Kebijakan Prabowo 5 Tahun ke Depan

Nasional
Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Berangkat Bareng ke KPU

Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Berangkat Bareng ke KPU

Nasional
Ganjar-Mahfud Absen Saat Penetapan Prabowo-Gibran, PAN: Enggak Pengaruh

Ganjar-Mahfud Absen Saat Penetapan Prabowo-Gibran, PAN: Enggak Pengaruh

Nasional
Sudirman Said Sebut 'Dissenting Opinion' 3 Hakim MK Jadi Catatan Pengakuan Kejanggalan Pilpres 2024

Sudirman Said Sebut "Dissenting Opinion" 3 Hakim MK Jadi Catatan Pengakuan Kejanggalan Pilpres 2024

Nasional
Pimpinan MPR: Mooryati Soedibyo Sosok Inspiratif Perempuan Indonesia

Pimpinan MPR: Mooryati Soedibyo Sosok Inspiratif Perempuan Indonesia

Nasional
Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Sebagai Pemenang Pilpres 2024

Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Sebagai Pemenang Pilpres 2024

Nasional
AHY: Selamat Pak Prabowo-Gibran, Presiden Terpilih 2024-2029

AHY: Selamat Pak Prabowo-Gibran, Presiden Terpilih 2024-2029

Nasional
Apresiasi Putusan MK, AHY: Kami Tahu Beban dan Tekanan Luar Biasa

Apresiasi Putusan MK, AHY: Kami Tahu Beban dan Tekanan Luar Biasa

Nasional
Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Paparkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Paparkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Sudirman Said: Tim yang Kalah Harus Hormati Putusan MK

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Sudirman Said: Tim yang Kalah Harus Hormati Putusan MK

Nasional
Cuti, AHY Akan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Cuti, AHY Akan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com