JAKARTA, KOMPAS.com - Jenazah Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia di Kapal Long Xing 629 berinisial EP telah tiba di Indonesia pada Jumat (8/5/2020) lalu.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, selanjutnya jenazah diterbangkan dari DKI Jakarta ke Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, Sabtu (9/5/2020) kemarin.
"Jenazah telah diterbangkan dari Jakarta kemarin pada (pukul) 12.42 WIB, menuju Kualanamu. Hari ini, 10 Mei, direncanakan jenazah akan dibawa menuju rumah duka," kata Retno melalui telekonferensi, Minggu (10/5/2020).
Baca juga: Menlu: Perlakuan Terhadap ABK di Kapal Long Xing 629 Mencederai HAM
Diketahui, EP meninggal di sebuah rumah sakit di Busan, Korea Selatan. Menurut keterangan pihak rumah sakit, EP meninggal karena pneumonia.
Retno mengaku, sudah menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada ayah EP.
Pemerintah berjanji akan memperjuangkan hak-hak EP yang belum dipenuhi perusahaan.
Baca juga: Usai Periksa ABK, Bareskrim Temukan Indikasi Eksploitasi di Kapal Long Xing 629
"Saya juga sudah telah sampaikan kepada ayah almarhum bahwa pemerintah akan bekerja keras agar hak-hak almarhum yang belum terpenuhi dapat segera diselesaikan oleh perusahaan," ujar dia.
Selain itu, Kemenlu akan menemui pihak keluarga untuk menyerahkan barang pribadi EP.
Diberitakan, viral sebuah video yang ditayangkan media Korea Selatan, memperlihatkan bagaimana jenazah ABK Indonesia yang bekerja di kapal ikan China dilarung ke tengah laut.
Baca juga: Menlu: Sebagian Besar ABK di Kapal Long Xing 629 Belum Terima Gaji
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi video pada Kamis (7/5/2020) memaparkan peristiwa pelarungan tiga jenazah ABK Indonesia yang meninggal dunia di kapal ikan China.
Ketiganya merupakan awak kapal ikan Long Xin 629.
Satu jenazah berinisial AR dilarungkan ke laut pada 31 Maret 2020 setelah dinyatakan meninggal dunia pada 27 Maret 2020.
Kemudian, dua jenazah lainnya meninggal dunia dan dilarung saat berlayar di Samudera Pasifik pada Desember 2019.
Baca juga: Cerita ABK di Kapal Asing: Tanpa Pembekalan, Kami Ditendang, Dimaki Ketika Kelelahan
Selain itu, pada 26 April 2020 KBRI Seoul mendapatkan informasi ada satu ABK Indonesia dari Kapal Long Xing 629 berinisial EP yang mengalami sakit.
Namun, EP meninggal dunia ketika dibawa ke rumah sakit di Pelabuhan Busan.
Selain telah mengirimkan nota diplomatik ke Pemerintah China, Retno Marsudi mengatakan sudah berbicara dengan Duta Besar China di Indonesia terkait kasus tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.