"Mulai kemarin, satu laboratorium di Wisma Atlet berbasis pada tes cepat molekuler untuk memeriksa antigen, sudah kami operasionalkan," ujar Yuri.
Selain itu, pemerintah juga sudah mengirimkan banyak spesimen pasien Covid-19 untuk dites menggunakan mesin tes cepat molekuler tersebut.
Setidaknya sudah ada 15 mesin tes cepat molekuler yang tersebar di laboratium seluruh Indonesia.
Meski sudah memeriksa ratusan orang, lanjut Yuri, pihaknya juga telah mendata 244.480 orang dengan status orang dalam pemantauan (ODP) terkait Covid-19.
"Kasus ODP akumulasi dari awal Maret sebanyak 244.480 orang dan sebagian besar sudah selesai pemantauan," kata Yurianto.
Sedangkan jumlah kasus pasien dalam pengawasan (PDP) terkait Covid-19 kini sebanyak 29.087 orang.
Yuri mengatakan pihaknya akan segera mempercepat pemeriksaan PDP dengan metode PCR dan metode TCM.
"Kita percepat pemeriksaannya dengan menggunakan dua metode yang sudah kami sebutkan di atas," ungkapnya.
Berdasarkan data yang sama, saat ini juga terdapat penambahan pasien sembuh sebanyak 113 pasien.
Sehingga total ada 2.494 pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19.
"Pasien yang terkonfimasi sembuh bertambah 113 orang. Sehingga akumulasi pasien sembuh hingga saat ini sebanyak 2.494 orang," ungkapnya.
Kendati demikian, Yuri menyampaikan masih ada penambahan pasien meninggal dunia.
"Ada penambahan jumlah pasien meninggal dunia sebanyak 13 orang. Sehingga secara akumulatif ada 943 pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 sampai saat ini, " tambah Yuri.
Baca juga: Kasus Baru Covid-19 Tersebar di 21 Provinsi, DKI Jakarta Catat Penambahan Signifikan
Oleh karena itu, Yuri mengingatkan masyarakat untuk terus disiplin menerapkan langkah pencegahan penularan Covid-19 jika ingin wabah ini berakhir pada Juni-Juli mendatang.
Ini disampaikan Yuri juga untuk menanggapi studi yang dilakukan akademisi, para ahli sejumlah perguruan tinggi.