JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan kesiapannya untuk menyumbangkan plasma darah bagi pengobatan Covid-19.
Hal ini disampaikannya saat menggelar konferensi pers secara daring pada Senin (27/4/2020).
"Kalau soal plasma saya memang telah dimandatkan RSPAD dan saya mau. Anytime (siap) saya diminta darahnya," ujar Budi.
Menurut Budi, plasma darah dari penyintas Covid-19 penting untuk pengobatan masyarakat lain yang masih menjadi pasien.
"Sebab darah itu berguna untuk masyarakat. Saya diminta dan saya katakan ya siap," kata dia.
Baca juga: Janji Budi Karya Setelah Sembuh dari Covid-19...
Diberitakan, Budi Karya Sumadi dinyatakan terjangkit virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 pada 16 Maret 2020.
Budi Karya tercatat sebagai pasien ke-76.
Sejak saat itu, posisinya digantikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan selaku menteri perhubungan ad interim.
Setelah mendapatkan perawatan intensif dari RSPAD Gatot Subroto, Budi Karya dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Kepala RS Kepresidenan RSPAD Gatot Subroto, Albertus Budi Sulistya.
Baca juga: RSPAD: Budi Karya Sudah 2 Kali PCR, Hasilnya Negatif Covid-19
Budi Sulistya mengatakan, Budi Karya dirawat selama 17 hari di RSPAD.
"Jadi sejak 13 Maret hingga 31 Maret 2020. Dan sempat mengenakan alat bantu medis. Berkat semangat dan support keluarga dan tim (dokter) Tuhan yang maha esa berkenan memberikan pemulihan kepada beliau," ujar Budi Sulistya dalam konferensi pers yang digelar secara daring pada Senin (27/4/2020).
Dia pun mengungkapkan, Budi telah menjalani dua kali pemeriksaan PCR untuk memastikan apakah sudah sembuh dari Covid-19.
"Sampai saat ini sudah dua kali pemeriksaan PCR dan dinyatakan negatif Covid-19. Artinya dari kriteria kesembuhan, beliau surah negatif (dari Covid-19)," kata Budi Sulistya.
Sebelumnya, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk mengembangkan pengobatan bagi pasien Covid-19.
Baca juga: Budi Karya Ikut Rapat Kabinet, Luhut Masih Jabat Menhub Ad Interim
Kedua lembaga ini nantinya akan merekrut para pasien Covid-19 yang telah sembuh untuk diambil plasma darahnya.
"Jadi ide ini bersama dengan PMI kami akan merekrut yang sudah sembuh atau penyintas Covid-19," ujar Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio.
"Kemudian kita akan memastikan mereka aman dan sehat. Artinya dalam darahnya mengandung antibodi cukup baik dan tidak ada virus atau bakteri lain, itu sudah kita anggap aman. Kita minta kesediaan mereka untuk mendonasikan plasma darahnya," tutur Amin.
Baca juga: Begini Prosedur Pengobatan Covid-19 Menggunakan Plasma Darah Pasien Sembuh
Tindakan ini dikakukan karena para penyintas Covid-19 yang telah sembuh memiliki antibodi.
Antibodi inilah yang nanti bisa diberikan untuk pengobatan pasien Covid-19.
"Jadi yang kita butuhkan adalah plasma darah, sebab antibodi itu ada di dalam plasma," ucap Amin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.