Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Upaya Desa Hindari Penularan Covid-19

Kompas.com - 20/04/2020, 08:18 WIB
Dani Prabowo,
Krisiandi

Tim Redaksi

Selain itu, relawan tersebut juga memiliki anggota yang meliputi beberapa komponen seperti para ketua RT/RW, remaja dan karang taruna, PKK, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.

"Ini yang juga terus digaungkan oleh Pak Presiden, agar permasalahan yang kita hadapi hari ini dapat mudah selesai dan ditangani dengan cara bergotong-royong," kata Halim.

Dari 40.000 desa yang telah membentuk tim relawan, saat ini telah terbentuk 8.400 pos jaga desa yang mencakup 31.615 wilayah desa.

Pos jaga ini memiliki peran penting untuk memantau arus lalu lintas pergerakkan penduduk, baik yang keluar maupun yang baru datang ke wilayah tersebut dari wilayah lain.

"Ini penting sekali, karena dengan memantau pemudik maka bisa berikan saran dan masukan terkait apa yang harus dilakukan," ujarnya.

Seperti diketahui, pasca penerapa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah wilayah yang ditetapkan sebagai zona merah Covid-19, sebagian perantau yang berprofesi sebagai pekerja di sektor informal kini telah kembali ke wilayahnya masing-masing karena tidak adanya penghasilan di kota besar.

Sesuai instruksi yang diberikan BNPB, Halim menyatakan, para perantau yang baru tiba ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan (ODP) untuk kemudian dikarantina di tempat yang telah ditentukan.

Sejauh ini, baru 8.954 desa yang telah memiliki fasilitas isolasi dengan memanfaatkan ruangan sekolah dasar, PAUD, hingga balai desa.

Ruang isolasi itu juga dilengkapi sekitar 35.000 tempat tidur yang dapat digunakan para perantau yang dikarantina.

"Ruang isolasi desa ini sangat penting. Bahwa harus dimaklumi, warga desa meski memiliki rumah yang luas, tapi tidak bisa digunakan untuk isolasi mandiri," ungkapnya.

"Karena, biasanya mereka hanya punya satu kamar. Nah, kalau kamar cuma satu, tentu ini akan sulit untuk melakukan isolasi mandiri. Di situ lah maka posisi desa punya peran penting dalam menyiapkan ruang isolasi," imbuh Halim.

Baca juga: Lebih dari 84.000 Pos Jaga Dibentuk Cegah Covid-19 Masuk Desa

Sejauh ini, dari hasil pemantauan yang dilakukan oleh pos jaga desa, sudah ada 24.519 perantau yang baru tiba ditetapkan sebagai ODP.

Ia pun berharap, dengan adanya persiapan yang lebih matang di desa, maka potensi penyebaran Covid-19 yang dibawa perantau yang melakukan mudik lebih awal dapat teratasi dengan baik.

"Kita yakin, ketika desa bisa menangani serius, maka sekup kecil selesai, akumulasinya bisa berdampak ke sekup yang lebih luas. Mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi bahkan seluruh wilayah Indonesia," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com