Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Komisi IX DPR Minta Pemerintah Percepat Melakukan Deteksi Covid-19

Kompas.com - 03/04/2020, 20:54 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


KOMPAS.com
- Wakil Ketua Komisi IX DPR Nihayatul Wafiroh meminta pemerintah untuk  untuk mempercepat deteksi Covid-19 melalui pengunaan swab test (PCR) dan rapid test sesuai standar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

"Percepatan deteksi itu harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan termasuk rumah sakit dan laboratorium baik milik pemerintah maupun swasta," ungkapnya seperti dalam keterangan tertulisnya.

Nihayatul Wafiroh atau yang akrab disapa Ninik mengatakan itu saat rapat kerja secara virtual dengan Menteri Kesehatan, Menteri Ketenagakerjaan, Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Kamis (2/4/2020)

Selanjutnya, lanjut Nink, mengenai upaya pemenuhan obat dan alat kesehatan pemerintah diminta lebih progresif berkoordinasi dengan seluruh pihak, termasuk asosiasi alat kesehatan dan industri farmasi.

Baca juga: Anggota Komisi IX DPR Tunggu Ketegasan Pemerintah dalam Atasi Corona

Komisi IX DPR meminta agar pemerintah menambahkan obat dan alat-alat kesehatan sesuai dengan jumlah pasien Covid-19 dengan tetap mengutamakan pendayagunaan industri dalam negeri. 

Adapun alat-alat kesehatan yang dimaksud seperti masker, rapid test, reagen, Virus Transport Medium (VTM), Nasal Swab Dacron, dan ventilator sesuai standar Kemenkes.

Peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan

Lebih lanjut, Ninik juga meminta pemerintah untuk meningkatkan kapasitas pelayanan kesehatan terutama di daerah terpencil dan perbatasan negara, serta standarisasi bagi wisma atlet dan RS Second Liner.

"Hal itu harus dilakukan mengingat jumlah pasien yang terinfeksi virus corona yang semakin bertambah," kata dia.

Tak cuma ketersediaan sarana, Ninik berharap Kemenkes dapat memperluas riset dan inovasi Obat Modern Asli Indonesia (OMAI). Salah satunya termasuk vaksin Covid-19 dan obat yang sesuai bagi masyarakat.

Baca juga: Komisi IX: Kebutuhan Tenaga Medis Pasien Covid-19 Harus Dipenuhi

Langkah lain yang menjadi catatan dari Komisi-IX, kata Ninik, adalah meminta pemerintah memperluas jejaring RS rujukan Covid-19 dan laboratorium di seluruh Indonesia.

Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat mengakses informasi terkait penanganan Covid-19 dengan lebih cepat dan mudah.

Pemerintah pun diharapkan secara massif dapat melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KEI). Ini pelu agar dapat menangkal informasi hoaks yang meresahkan masyarakat dan memojokkan pasien, 

"Pemerintah harus terus melakukan KIE secara komprehensif terkait penangan Covid-19 kepada masyarakatsehingga tidak menimbulkan keresahan.  Termasuk stigma negatif di masyarakat terhadap pasien (baik yang sembuh maupun meninggal) dan petugas medis Covid-19," tegas Ninik.

Baca juga: Tangkal Corona, Pimpinan Komisi IX Sebut Komunikasi Intensif Pemerintah Sangat Dibutuhkan

Terkait pengaturan sistem kerja, Ninik mengatakan, pemerintah diminta untuk mengawasi dan memperhatikan Pekerja Migran Indonesia (PMI), terutama bagi yang masih melakukan pekerjaan.

Adapun untuk memutus rantai persebaran Covid-19, Kemenaker diminta untuk melarang Tenaga Kerja Asing (TKA) memasuki wilayah Indoensia selama masih pandemik. 

Sementara itu, mengenai PMI dan purna PMI yang bekerja di negara terdampak wabah Covid-19, Komisi IX DPR meminta Kemnaker mengalokasikan kartu program Pra Kerja dan program jaringan pengaman sosial.

"Terkahir DPR memohon pemerintah memberikan intensif dan santunan kematian kepada tenaga medis yang menjadi frontliner penanganan Covid-19," ucap Ninik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com