Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi IX: Kebutuhan Tenaga Medis Pasien Covid-19 Harus Dipenuhi

Kompas.com - 18/03/2020, 15:01 WIB
Tsarina Maharani,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah diminta memperhatikan kebutuhan tenaga medis seiiring bertambahnya pasien Covid-19 yang kini berjumlah 172 orang.

Anggota Komisi IX DPR Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati mengatakan kebutuhan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis, seperti masker, pelindung mata, dan pelindung rambut mesti selalu dipastikan ketersediaannya.

"APD yang tersedia saat ini semakin menipis jumlahnya dibandingkan yang dibutuhkan," kata Mufida, Rabu (18/3/2020).

"APD mulai dari masker, masker N95, pelindung wajah, pelindung mata, tangan, badan sampai rambut, mutlak dibutuhkan dokter dan paramedis yang menangani langsung pasien Covid-19," lanjut dia.

Baca juga: Alumni FKUI Buka Donasi Penyediaan APD Tenaga Medis yang Tangani Pasien Covid-19

Ia mengatakan, tenaga medis rentan terinfeksi karena menjadi garda terdepan dalam penanganan pasien suspect atau positif Covid-19.

Maka, kata Mufida, APD menjadi penting agar para tenaga medis mampu bekerja maksimal dan tidak menyebarluaskan virus corona kepada orang lain.

"Tanpa APD yang memadai, para pejuang ini rentan terpapar virus penyebab pandemi global ini," ujar dia.

Mufida kemudian menyinggung kasus tenaga medis yang meninggal dunia karena terinfeksi virus corona setelah merawat pasien positif.

Menurut dia, kejadian itu menjadi peringatan bagi pemerintah agar serius memperhatikan kebutuhan tenaga medis.

Tidak hanya APD, tetapi juga kebutuhan nutrisi dan vitamin pelengkap mereka.

"Kasus meninggalnya satu orang perawat di salah satu RS akibat terpapar Covid-19 harusnya jadi peringatan akan pentingnya ketersediaan APD ini dan perlindungan bagi para tenaga medis," kata Mufida.

Selain itu, dia menyoal fasilitas perawatan pasien suspect atau positif Covid-19 yang belum memadai.

Baca juga: Wabah Covid-19, DPR Minta Pemerintah Pastikan Ketersediaan RS dan Tenaga Medis

Mufida juga berharap pemerintah mengoordinasikan dan mengerahkan tenaga medis tambahan untuk penanganan Covid-19.

"Pemerintah perlu mempertimbangkan tren kenaikan jumlah pasien positif Covid-19 yang penambahannya sudah mengikuti deret ukur untuk diikuti dengan pengerahan tambahan dokter dan paramedis dari berbagai spesialis yang relevan dengan penanganan Covid-19," ujar Mufida.

Hingga Selasa (17/3/2020), pemerintah mengonfirmasi jumlah pasien Covid-19 menjadi 172. Jumlah itu bertambah 38 orang dari pengumuman terakhir pada Senin (16/3/2020) sore.

Selanjutnya, kasus pasien Covid-19 meninggal dunia sebanyak tujuh orang dan pasien sembuh sebanyak sembilan orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com