Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Tunda Tradisi Mudik demi Memutus Rantai Penyebaran Covid-19...

Kompas.com - 27/03/2020, 09:20 WIB
Dani Prabowo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Wewenang pusat

Jika merujuk pada Undang-Undang Nomor 6 tentang Kekarantinaan Kesehatan, maka seharusnya wewenang karantina suatu wilayah menjadi keputusan pemerintah pusat.

Hal itu sebagaimana diatur di dalam Pasal 10 ayat (1) dan (2), di mana pemerintah pusat menetapkan dan mencabut penetapan pintu masuk dan atau wilayah di dalam negeri yang terjangkit kedaruratan kesehatan masyarakat.

Namun, pemerintah sejauh ini hanya menetapkan wabah Covid-19 yang telah menjadi pandemi global ini, sebagai bencana nasional nonalam.

Baca juga: BNPB: Status Darurat Bencana Covid-19 Tak Sama dengan Lockdown

Pemerintah pusat pun menegaskan tidak akan menerapkan kebijakan lockdown dalam penanganannya.

Sebagai gantinya, pemerintah berharap masyarakat dapat menerapkan physical distancing sebagai cara mengurangi penyebaran virus corona. Misalnya, dengan membatasi jarak antara satu orang dengan orang lain di kisaran 1-2 meter saat berbicara.

Selain itu, juga mengurangi intensitas kegiatan masyarakat yang memungkinkan terjadinya pengumpulan massa dalam jumlah besar.

Namun Daeng mengatakan, persoalan yang harus diwaspadai pemerintah kemudian adalah bagaimana mengawasi pasien positif Covid-19 yang hanya memiliki gejala ringan atau bahkan tanpa gejala. Sebab, mereka pada umumnya melakukan isolasi diri di rumah.

Baca juga: Jokowi: Physical Distancing Paling Pas untuk Cegah Covid-19 di Indonesia

Selain itu, karena merasa cukup sehat, maka ada kekhawatiran mereka justru akan bepergian ke luar rumah dan menularkan virusnya ke orang lain.

"Itu yang ngeri. Makanya, sekarang Jawa Tengah bingung karena ada rencana mudik," kata dia.

Kebijakan physical distancing, sebut dia, akan berhasil secara efektif bila seluruh masyarakat mematuhi imbauan tersebut dengan tetap berdiam diri di rumah, paling tidak selama dua pekan hingga satu bulan ke depan.

Baca juga: Masih Ada Warga Bandel, IDI: Social Distancing Harus Diawasi Aparat

Hal itu diyakini akan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Namun, sekali lagi ia menegaskan, perlu pengawasan ketat dari aparat keamanan dan aparat pemerintahan dalam pengawasannya. Termasuk dalam hal ini, mencegah penularan yang terjadi pada saat mudik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com