Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Tunda Tradisi Mudik demi Memutus Rantai Penyebaran Covid-19...

Kompas.com - 27/03/2020, 09:20 WIB
Dani Prabowo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Ia mengaku, gelombang mudik sudah terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Barat. Hal itu mengakibatkan peningkatan ODP yang cukup signifikan.

Seperti di wilayah Sumedang, misalnya, saat ini sudah ada 1.807 ODP di wilayah tersebut.

Hal itu lantaran warga Sumedang yang tinggal dan bekerja di Jakarta memilih untuk pulang ke kampung halamannya, pasca-pemerintah pusat menerapkan kebijakan untuk bekerja di rumah.

"Contohnya di Sumedang sebelum ada pengumuman kerja di rumah yang ODP hanya dua orang sekarang sudah lebih dari 300 dan Pak Bupati melaporkan mereka adalah orang Sumedang yang tinggal bekerja di Jakarta tiba-tiba mudik ke kampung masing-masing," kata Emil.

Baca juga: Corona Merebak, Pemudik dengan Bus dari Jakarta ke Sumedang Meningkat

Gelombang pemudik juga sudah terlihat di wilayah Jawa Tengah sejak Minggu (22/3/2020).

Untuk itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah meminta agar seluruh bupati dan wali kota di wilayahnya memantau secara ketat perantau dari Jabodetabek.

Sebab, beberapa kasus penularan Covid-19 di Jawa Tengah diketahui sebelumnya memiliki riwayat perjalanan dari Jabodetabek. Hal itu mengakibatkan, jumlah pasien positif di Jawa Tengah telah mengalami lonjakan dua kali lipat dibandingkan pekan lalu.

"Misalnya, pada 22 Maret di Terminal Bulupitu Purwokerto ada 2.323 penumpang turun dan di Terminal Giri Adipura Wonogiri ada 2.625 penumpang. Situasi yang sama juga terjadi di terminal Cepu, Pemalang, Kebumen, Wonosobo, Cilacap," kata Ganjar seperti dilansir dari Warta Kota, Rabu (25/3/2020).

Untuk diketahui, saat ini ada 40 kasus positif Covid-19 di Jawa Tengah, enam di antaranya meninggal dunia.

Baca juga: Ribuan Pemudik Jabodetabek Pulang ke Jawa Tengah, Ganjar Minta Daerah Pantau Ketat

Local lockdown

Untuk mencegah penularan kian meningkat, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono bahkan memutuskan mengambil kebijakan local lockdown. Akses dari dan menuju kota itu akan ditutup selama empat bulan ke depan.

Kebijakan ini diambil setelah munculnya kasus positif Covid-19 pertama di kota tersebut pada Rabu (25/3/2020).

"Warga harus bisa memahami kebijakan yang saya ambil. Kalau saya bisa memilih, lebih baik saya dibenci warga dari pada maut menjemput mereka," kata Dedy saat konferensi pers di Balai Kota Tegal, Rabu malam.

Baca juga: Cegah Corona, Pemkot Tegal Terapkan Local Lockdown, Ini Fakta Lengkapnya

Ia mengatakan, penutupan akses Kota Bahari itu akan dilakukan dengan beton movable concrete barrier (MBC) mulai 30 Maret sampai 30 Juli 2020.

Akses masuk tidak lagi ditutup menggunakan water barrier yang sudah diterapkan sebelumnya di sejumlah titik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

Nasional
Idrus Marham Dengar Kabar Golkar Dapat 5 Kursi Menteri dari Prabowo

Idrus Marham Dengar Kabar Golkar Dapat 5 Kursi Menteri dari Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com