Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penambahan 81 Pasien Positif Covid-19 dan Langkah Pemerintah Siapkan Rapid Test

Kompas.com - 20/03/2020, 06:16 WIB
Sania Mashabi,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah warga yang positif terjangkit virus corona atau Covid-19 di Indonesia terus bertambah.

Berdasarkan data dari pemerintah, hingga Kamis (19/3/2020) jumlah warga yang terjangkit Covid-19 sudah mencapai 308 orang.

Angka ini bertambah dari sebelumnya yang berjumlah 227 orang.

Penambahan itu terhitung sejak Rabu (18/3/2020) pukul 12.00 WIB hingga Kamis (19/3/2020) pukul 12.00 WIB.

Baca juga: Jumlah Bertambah, Ini Rincian 9 Pasien Positif Covid-19 di Jawa Timur

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi persnya di Graha BNPB, Kamis (19/3/2020), menyebutkan 16 provinsi yang memiliki pasien positif Covid-19.

Dari 16 provinsi yang dimaksud, DKI Jakarta dan Banten memiliki jumlah kasus positif Covid-19 terbanyak.

DKI Jakarta 210 orang sedangkan Banten sebanyak 27 orang.

25 pasien meninggal dunia

Yuri juga mengungkapkan, jumlah pasien yang meninggal akibat Covid-19 bertambah.

Menurut dia, sampai Kamis (19/3/2020), tercatat 25 pasien yang meninggal akibat virus tersebut.

"Kita lihat dari kematian yang kemarin di Bali 1, Banten 1, kemudian DKI Jakarta menjadi 17, kemudian Jawa Barat 1, Jawa Tengah 3, Jawa Timur 1, dan kemudian Sumatera Utara 1, maka total kasus kematian adalah 25 orang," kata Yuri dalan konferensi persnya, di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (19/3/2020).

Baca juga: Pasien Kedua Positif Corona di RSUP Haji Adam Malik Punya Riwayat Perjalanan ke Israel

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan persentase kematian tertinggi. Disusul Jawa Tengah, Bali, Banten, Jawa Timur dan Sumatera Utara.

Persentase angka kematian tersebut sekitar 8 persen dari total kasus pasien covid-19 yang dirawat.

"Kurang lebih adalah sekitar 8 persen dari total kasus yang kita rawat. Angka ini memang masih tinggi tetapi ini adalah angka yang dinamis yang setiap saat jumlah kasus baru akan bisa meningkat dengan cepat," ungkapnya.

Kebanyakan pasien yang meninggal berkisar umur 45 hingga 65 tahun dan hanya ada satu kasus yang meninggal berusia 37 tahun.

Baca juga: Satu Warga Batam Positif Corona Setelah Kunjungi Jakarta, Wali Kota Minta Cek Lokasi yang Disinggahi Pasien

Pasien yang meninggal juga rata-rata sudah memiliki penyakit awal seperti diabetes dan hipertensi.

"Sebagian besar adalah diabet, hipertensi dan kemudian penyakit jantung kronis. Beberapa di antaranya adalah penyakit paru menahun," ungkap Yuri.

Yuri mengatakan angka kematian ini bersifat dinamis. Ia berharap tidak ada lagi pasien yang meninggal karena Covid-19.

15 orang sembuh

Kendati demikian, sampai dengan Kamis (19/3/2020), sudah ada 15 orang yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

"Total keseluruhan kasus yang sudah sembuh adalah 15 orang," ujar Yuri.

Jumlah tersebut meningkat dari yang sebelumnya hanya 11 orang yang dinyatakan sembuh.

Baca juga: 2 Pasien Positif Covid-19 di DIY Pernah Berkunjung ke Bogor dan Jakarta

Yuri mengatakan, penambahan jumlah pasien sembuh tersebut berasal dari pasien di DKI Jakarta.

"Untuk DKI Jakarta bertambah 4 orang yang dinyatakan sembuh. Sehingga totalnya menjadi 13," ungkapnya.

Persiapkan rapid test

Selain itu, Yuri menuturkan saat ini pemerintah tengah menyiapkan tes cepat atau rapid test Covid-19 untuk mempercepat temuan kasus virus tersebut.

Salah satu persiapan yang dimaksud Yuri adalah kesiapan melakukan isolasi mandiri untuk pasien positif Covid-19.

Sebab, kata dia, dengan menggunakan rapid test jumlah pasien positif Covid-19 diprediksi akan melonjak mulai dari gejala ringan hingga sedang.

"Tentunya dengan monitoring yang dilaksanakan oleh Puskesmas atau petugas kesehatan lain yang sudah disepakati," ungkapnya.

Baca juga: Jadi Tempat Rujukan Khusus Pasien Corona, RS Hermina Karawang Belum Beroperasi

Selain itu, pemerintah menyiapkan teknologi konsultasi online untuk pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri.

Konsultasi tersebut, lanjut Yuri, bisa dilakukan melalui aplikasi halodoc.

"Self isolation dan ditambah dengan sarana untuk bisa melakukan monitoring dengan baik dan konsultasi secara virtual dengan menggunakan aplikasi halodoc dan aplikasi yang lain yang mungkin nanti akan lanjut kita akan kembangkan," ujar Yuri.

Kendati demikian, Yuri menegaskan, pemerintah akan tetap menggunakan teknologi PCR untuk memberikan hasil yang lebih akurat dibanding rapid test.

"Tentunya rapid test ini pun juga akan diikuti disamping dengan sosialisasi tentang self isolation atau isolasi diri juga akan diikuti dengan penambahan sarana rawat inap apabila memang pasien itu pada kondisi sakit sedang atau sakit berat," ucap Achmad Yurianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com