JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar mengatakan, masa reses DPR akan segera berakhir pada 22 Maret 2020.
Namun, menurut dia, pimpinan DPR masih mempertimbangkan untuk kemungkinan menunda pembukaan masa sidang II DPR yang sedianya digelar pada 23 Maret 2020, guna menghindari meluasnya penyebaran wabah virus corona.
"Kami masih konsultasi dengan pimpinan untuk kemungkinan lain apakah pembukaan masa sidang diundur atau tetap tanggal 23," kata Indra, Senin (16/3/2020).
Baca juga: Terkait Covid-19, Jokowi: Jika Rumah Sakit Tak Cukup, Kita Libatkan Swasta
Indra juga mengatakan, jadwal kegiatan anggota DPR ke daerah-daerah sejak pekan lalu sudah dibatalkan.
"Memang ada kegiatan ke daerah yang sudah dijadwalkan itu dibatalkan, bahkan pagi tadi anggota dewan yang berkegiatan konsultasi UU dibatalkan," ujarnya.
Lebih lanjut, Indra mengatakan, untuk saat ini, DPR tidak menerima tamu apa pun yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan DPR sampai ada pengumuman dari pemerintah terkait situasi aktual.
Adapun, mengenai antisipasi penyebaran virus corona di Gedung DPR, mulai lima hari ke depan, kompleks parlemen akan disemprot cairan disinfektan secara bertahap.
Baca juga: DPR Kemungkinan Tunda Pembahasan Omnibus Law Cipta Kerja
Selain itu, kata dia, semua ruang pimpinan DPR akan disediakan hand sanitizer.
"Kalau kemarin hanya di ruang-ruang tertentu yang dipasangkan hand sanitizer, hari ini kami letakkan pasang di titik-titik alat pembersihan tangan di semua ruang pimpinan dan semua pimpinan AKD," ucapnya.
"Kami sepakat dengan Kesekjenan MPR dan DPD dengan langkah ini, demi menciptakan suasana aman dan nyaman untuk kita semua beraktivitas di sini," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo, dalam konferensi pers di Istana Bogor, Minggu (15/3/2020), mengimbau masyarakat mulai mengurangi aktivitas di luar rumah.
Ia meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus corona.
"Saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah," kata Jokowi.
"Agar penyebarannya bisa kita hambat dan stop," tuturnya.
Baca juga: Jokowi: Saatnya Kerja dari Rumah, Belajar dari Rumah, Ibadah di Rumah
Saat ini, Jokowi menjelaskan, pemerintah telah membentuk Gugus Tugas yang dipimpin Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo.
Pembentukan gugus tugas dilakukan untuk mensinergikan semua unsur lembaga, baik itu pusat dan daerah, dalam menangani Covid-19.
Hingga Minggu (15/3/2020), diketahui ada 117 kasus Covid-19 yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Jumlah ini bertambah 19 sejak pengumuman kemarin, Sabtu.
Sejauh ini, pemerintah menyebutkan telah ada lima orang yang meninggal dunia setelah dinyatakan positif mengidap virus corona atau Covid-19.
Selain itu, ada delapan orang yang telah dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.