Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh soal Virus Corona, Bareskrim Pantau Penjualan Masker via Online

Kompas.com - 05/03/2020, 13:26 WIB
Devina Halim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri turut memantau penjualan masker secara online atau daring.

Seperti diketahui, sejak dikonfirmasi adanya dua pasien positif virus corona di Depok, masyarakat memburu masker. Akibatnya, stok masker menipis dan harganya meningkat.

Direktur Tipideksus Bareskrim Brigjen (Pol) Daniel Tahi Monang mengatakan, polisi melihat kenaikan penjualan produk tersebut yang dilakukan secara online.

"Kemarin waktu kita rapat bersama, ada kenaikan pembelanjaan melalui online," kata Daniel kepada Kompas.com, Kamis (5/3/2020).

"Karena mungkin mereka (calon pembeli) kesulitan, mungkin jauh apa bagaimana. Jadi mereka memilih online mungkin lebih mudah," ujar dia.

Baca juga: Polisi Gerebek Penyimpanan Masker Ilegal di Menteng, 3.100 Lembar Disita

Dari hasil pemantauan tersebut, ia mengemukakan, produk yang datang terkadang tidak sesuai dengan pesanan.

Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut terkait temuan tersebut.

"Tetapi juga persoalan tidak semua barang datang sebagaimana permintaan-permintaan atau pesanan dalam online itu. Enggak semuanya ada," tuturnya.

Namun, sejauh ini, polisi belum melakukan penindakan terhadap penjualan secara daring tersebut.

Sebab, Daniel mengaku masih melakukan pengecekan terkait regulasi.

"Saya sedang koordinasi dengan Asosiasi Pedagang Ritel Online Indonesia. Karena itu kan kita harus mengecek regulasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan," ujar Daniel.

Baca juga: Tips Mendagri untuk Tangkal Corona, Makan Sayur dan Kurangi Stres

Kabar mengenai Covid-19 menjadi ramai diberitakan setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya dua orang di Indonesia yang positif terjangkit virus corona.

Menurut Jokowi, dua warga negara Indonesia (WNI) tersebut sempat kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.

Warga Jepang itu terdeteksi virus corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia. Tim Kemenkes pun melakukan penelusuran.

"Orang Jepang ke Indonesia bertemu siapa, ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin (2/3/2020).

"Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," ucap Presiden.

Baca juga: Presiden Jokowi Jadi Pemegang Komando Crisis Center Virus Corona

Kemudian, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebutkan, dua orang warga negara Indonesia (WNI) yang positif virus corona tinggal di wilayah Depok, Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com