"Kita pakai tiga macam (maskapai) penerbangan," ujar Fachrul.
Fachrul menuturkan ketiga maskapai penerbangan itu meliputi 1 maskapai dalam negeri dan 2 maskapai asal luar negeri.
Baca juga: BPKH Mulai Ancang-ancang Pelaksanaan Musim Haji 2020
Sementara itu, Anggito mengatakan ketiga maskapai penerbangan itu meliputi Garuda Indonesia, Saudi Arabian Airlines, dan Flynas Airline.
Kendati demikian, kata dia, Kemenag belum melakukan keputusan kontrak terhadap ketiga maskapai tersebut.
"Hari ini kami juga kebetulan akan ikut dalam pembicaraan dengan kontrak penerbangan," kata di.
"Tapi keputusan terakhir ada di tangan Kementerian Agama," ungkap Anggito.
Tak berdampak
Fachrul berharap isu virus corona tak berdampak pada pemberangkatan calon jemaah haji musim 2020.
"Kalau masalah kesiapan haji yang kaitannya dengan ada wabah, kita berdoa saja mudah-mudahan pada saat haji nanti sudah klir, mudah-mudahan, yang tahu kan cuma Tuhan," kata Fachrul.
Baca juga: Menag Harap Virus Corona Tak Berdampak pada Pemberangkatan Jemaah Haji 2020
Fachrul mengatakan, pemberangkatan jemaah haji diperkirakan akan dimulai pada pertengahan Juni.
Dia juga berharap sebelum waktu pemberangkatan, Pemerintah Arab Saudi sudah mengeluarkan kepastian.
"Kalau menurut saya ancang-ancangnya haji mulai brangkat pertengahan Juni ya, harapan kita sebelum itu sudah ada kepastian," katanya.
"Kalau kita tanya jawabannya pasti, sama lihat perkembangan lebih lanjut," sambung dia.
Baca juga: Kemenag Antisipasi Penyakit Berbahaya pada Musim Haji 2020
Sementara itu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Nizar Ali mengatakan, dalam antisipasi virus corona, pihaknya akan melakukan tes kesehatan bagi calon jemaah haji dimulai sejak tahap Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).
"Pada saat proses pelunasan BPIH itu sejak itu kan ada tes kesehatan. Di situlah proses awal mengecek jemaah benar-benar sehat betul," terang Nizar.