Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minggu Malam Ini, 68 WNI Kru Diamond Princess Dijadwalkan Mendarat di Kertajati

Kompas.com - 01/03/2020, 11:16 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 68 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari kapal pesiar Diamond Princess di Yokohama, Jepang, diperkirakan tiba di Bandara Kertajati, Jawa Barat, Minggu (1/3/2020) pada pukul 23.30 WIB.

Para WNI yang merupakan kru kapal tersebut akan berangkat dari Bandara Haneda, Jepang, pukul 18.00 waktu setempat.

Mereka sebelumnya berada di kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di Yokohama, Jepang. 

"Take off dari Haneda 18.00 waktu setempat. Sampai di Kertajati 23.30 WIB," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (1/3/2020).

Setelah itu, para WNI tersebut akan menuju pelabuhan PLTU Indramayu pada pukul 00.30 WIB.

Baca juga: Sama-sama di Pulau Sebaru, Observasi WNI ABK Diamond Princess dan World Dream Terpisah

Rencananya, para WNI berangkat menuju lokasi observasi di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, pada pukul 03.00 WIB melalui jalur laut.

"Naik KRI Soeharso," kata Yurianto.

Adapun proses evakuasi dilakukan berkaitan dengan virus corona yang telah menyebar di kapal pesiar tersebut.

Perwakilan tim evakuasi warga negara Indonesia yang bekerja di kapal Diamond Princess saat pelepasan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (28/2/2020). Pemerintah mengevakuasi 68 WNI di Kapal Diamond Princess yang kini berada di Yokohama, Jepang, terkait merebaknya virus corona .KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Perwakilan tim evakuasi warga negara Indonesia yang bekerja di kapal Diamond Princess saat pelepasan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (28/2/2020). Pemerintah mengevakuasi 68 WNI di Kapal Diamond Princess yang kini berada di Yokohama, Jepang, terkait merebaknya virus corona .
Di kapal Diamond Princess yang ada di Yokohama, Jepang terdapat 68 WNI yang menjadi ABK.

Sebanyak 23 personel tim evakuasi sudah diberangkatkan pada Jumat (28/2/2020), untuk menjemput mereka.

Tim tersebut terdiri dari staf Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, TNI, Polri dan awak kabin pesawat Garuda Indonesia.

Diketahui terdapat 10 WNI yang tidak ikut dievakuasi. Dua di antaranya tidak ikut dievakuasi karena ingin melanjutkan pekerjaannya di kapal Diamond Princess.

Baca juga: Bandara Kertajati Bersiap Jadi Lokasi Pendaratan WNI ABK Diamond Princess

Kemudian, delapan WNI lainnya yang positif terjangkit masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit di Jepang.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menuturkan, 68 WNI yang akan dievakuasi telah melalui proses pemeriksaan kesehatan. Ia pun memastikan 68 WNI itu dalam kondisi sehat.

"Sebelum dikembalikan mereka telah melakukan pemeriksaan PCR dan status mereka negatif (dari corona)," ungkap Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com