Adapun, pesawat kepresidenan Indonesia-1 (BBJ-2) saat ini sudah waktunya menjalani perawatan dan pemeliharaan rutin tahunan.
Sehingga saat Presiden melakukan lawatan ke AS, pesawat kepresidenan Indonesia-1 akan menjalani pemeliharaan sebagaimana telah terjadwal oleh GMF (Garuda Maintenance Facility).
Politisi Partai Demokrat Roy Suryo mengkritik carut marutnya penjelasan pejabat istana yang sempat memberikan pernyataan berbeda-beda mengenai sewa pesawat kepresidenan ini.
"Pak @jokowi ini lho BUKTI carut-marutnya penjelasan (yg "tak jelas") antar Menteri: @KemensetnegRI bilang "tidak ada Pergi ke LN" (?) Tapi @setkabgoid jelaskan ke ASEAN Summit di AS Maret 2020 besok.
Hebat, berarti Presiden akan Bicara di AS menaiki Pesawat Besar (meski sewa)," tulis Roy Suryo lewat akun Twitternya @KMRTRoySuryo2
Roy Suryo sudah mengizinkan kompas.com untuk mengutip pernyataannya di Twitter itu.
Baca juga: Bertambah 594 Kasus dalam Sehari, Infeksi Virus Corona di Korsel Capai 2.931 Orang
Roy mengatakan, harusnya pejabat di lingkar Istana bisa menyampaikan soal penyewaan pesawat itu secara transparan dan apa adanya.
"Tidak perlu ada yang ditutup-tutupi," ujar dia.
Roy juga meragukan pernyataan pejabat Istana soal biaya yang lebih murah jika tidak menyewa pesawat.
Sebab, keamanan di pesawat kepresidenan tipe 737-800 saat ini sudah komplet.
"Faktor security di Pesawat Kepresidenan lama itu sudah komplet (Anti Rudal & Flaring) sedangkan PK-GIG ini harus dipasang-pasangi itu plus dicat dan sebagainya. Mahal," kata dia.
Belakangan, diketahui, Asean-US Summit yang rencananya digelar pada pekan kedua Maret 2020 di Las Vegas, Amerika Serikat, ditunda karena virus Corona (Covid-19).
Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengaku, pihaknya sudah mendapat konfirmasi dari Amerika Serikat soal penundaan ini.
"Ibu Menlu sudah dilaporkan oleh Wakil Dubes RI di DC informasi resmi yang disampaikan pihak AS atas penundaan KTT tersebut," kata Teuku saat dikonfirmasi, Sabtu (29/2/2020).
Baca juga: KTT di AS Ditunda, Bagaimana Nasib Pesawat Presiden yang Sudah Disewa?
Tenaga Ahli Utama Kedeputian Komunikasi Politik Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian mengatakan, pesawat yang sudah terlanjur disewa tetap bisa digunakan setelah Amerika Serikat menentukan jadwal terbaru acara itu.
"Ini kan hanya penundaan. Mengenai pesawat tentu saja, ini kan pesawat yang disewa bisa saja dipakai kapan saja. Ketika memang waktu tempat yang definitif sudah ditetapkan oleh pemerintah Amerika Serikat," kata Donny saat dihubungi, Sabtu (29/2/2020).
Donny juga menilai, uang sewa yang dibayarkan tak akan sia-sia karena Garuda merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara.
"Ya ini kan maskapai milik negara Garuda. Jadi sebenarnya tidak ada yang harus dipikirkan mengenai soal uang sewa. Tentu saja ada uang sewa yang dibayarkan, tapi kalau hanya ditunda tentu saja toh sebenarnya akan dipakai juga," ucap Donny.
"Ya tinggal tunggu waktu pelaksanaan saja. Jadi tidak dibatalkan, hanya ditunda karena mengingat situasi kesehatan global saat ini," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.