Heru memberi jawaban yang relatif serupa dengan Pratikno.
Ia mengakui, ada rencana untuk menyewa pesawat Garuda, namun belum ada transaksi resmi yang dilakukan.
"Belum resmi juga, belum ada pembicaraan serius. Lagi dihitung dari sisi keamanan dan lain-lain," ujar Heru.
Heru pun tidak mengetahui kenapa sudah ada foto pesawat Garuda yang dicat layaknya pesawat kepresidenan. Foto tersebut sebelumnya beredar di media sosial.
Baca juga: Istana: Sewa Pesawat Garuda atas Permintaan Jokowi, Biaya Lebih Murah
"Ya enggak tahu , mungkin itu promosi mereka," kata Heru.
Sekitar pukul 14.50 WIB, giliran Sekretaris Kabinet Pramono Anung memberi keterangan pada wartawan.
Diwawancarai usai rapat terbatas, Pramono memberikan keterangan yang berbeda.
Ia mengakui bahwa pesawat Garuda itu sudah disewa oleh istana untuk Presiden Jokowi menghadiri Asean-US Special Summit di Las Vegas, Amerika Serikat, pada pekan kedua bulan Maret 2020.
"Apabila menggunakan pesawat Kepresidenan sekarang itu harus transit tiga kali berdasarkan pengalaman dulu dan tiap transit harus mengisi bahan bakar dan dihitung dan biayanya akhirnya lebih mahal," kata dia.
Baca juga: Istana Berniat Sewa Pesawat Garuda agar Jokowi Tak Perlu Transit
Pramono mengaku pihaknya sudah melakukan penghitungan berdasarkan permintaan langsung dari Presiden Jokowi.
Hasilnya, jika menyewa pesawat Garuda Boeing 777-300 ER, biayanya akan sedikit lebih murah.
"Setelah dilakukan perbandingan biaya nya lebih murah sedikit," ucap Pramono.
Setelah pengakuan Pramono Anung, Biro Pers, Media dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden akhirnya merilis siaran pers resmi soal penyewaan pesawat ini.
Mengutip keterangan Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, lewat siaran pers itu, Istana akhirnya mengakui memang ada penyewaan pesawat untuk digunakan Presiden menghadiri KTT AS-ASEAN dan undangan Presiden Trump.
Heru mengatakan, pemilihan pesawat maskapai nasional ini bertujuan untuk penghematan anggaran dan efisiensi waktu.
"Waktu tempuh maksimal penerbangan dari Boeing 777-300ER adalah 14 jam sehingga penerbangan dari Jakarta ke Las Vegas, lokasi KTT berlangsung, dengan pesawat berbadan lebar ini dapat ditempuh hanya dengan satu kali transit," ucap Heru.
Baca juga: Sewa Pesawat Garuda, Jokowi Hindari Transit di Negara Positif Corona
"Manfaat lainnya dengan waktu maksimal penerbangan di atas 12 jam adalah tempat transit dapat dipilih negara yang aman dari penyebaran virus corona," sambung dia.
Penghematan anggaran juga didapat karena menteri pendamping akan berada dalam satu pesawat, sehingga akan jauh lebih murah dibandingkan jika para menteri ini satu persatu menggunakan pesawat komersil.
Selama disewa, pesawat ini diberi lambang dan tulisan Republik Indonesia di badan pesawat.
"Sebab secara keprotokolan negara, pesawat itu akan menjadi Pesawat Kepresidenan RI," tutur Heru.