Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Istana Tergagap-gagap Jawab Isu Pesawat Kepresidenan Sewaan

Kompas.com - 29/02/2020, 17:32 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

Heru memberi jawaban yang relatif serupa dengan Pratikno.

Ia mengakui, ada rencana untuk menyewa pesawat Garuda, namun belum ada transaksi resmi yang dilakukan.

"Belum resmi juga, belum ada pembicaraan serius. Lagi dihitung dari sisi keamanan dan lain-lain," ujar Heru.

Heru pun tidak mengetahui kenapa sudah ada foto pesawat Garuda yang dicat layaknya pesawat kepresidenan. Foto tersebut sebelumnya beredar di media sosial.

Baca juga: Istana: Sewa Pesawat Garuda atas Permintaan Jokowi, Biaya Lebih Murah

"Ya enggak tahu , mungkin itu promosi mereka," kata Heru.

Keterangan Sekretaris Kabinet

Sekitar pukul 14.50 WIB, giliran Sekretaris Kabinet Pramono Anung memberi keterangan pada wartawan.

Diwawancarai usai rapat terbatas, Pramono memberikan keterangan yang berbeda.

Ia mengakui bahwa pesawat Garuda itu sudah disewa oleh istana untuk Presiden Jokowi menghadiri Asean-US Special Summit di Las Vegas, Amerika Serikat, pada pekan kedua bulan Maret 2020.

Sekretaris Kabinet, Pramono Anung sebelum pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik Menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju serta pejabat setingkat menteri.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Sekretaris Kabinet, Pramono Anung sebelum pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik Menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju serta pejabat setingkat menteri.
"Presiden akan menghadiri Asean-US Special Summit di Amerika dan sekaligus Presiden akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Amerika," kata Pramono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (28/2/2020).

"Apabila menggunakan pesawat Kepresidenan sekarang itu harus transit tiga kali berdasarkan pengalaman dulu dan tiap transit harus mengisi bahan bakar dan dihitung dan biayanya akhirnya lebih mahal," kata dia.

Baca juga: Istana Berniat Sewa Pesawat Garuda agar Jokowi Tak Perlu Transit

Pramono mengaku pihaknya sudah melakukan penghitungan berdasarkan permintaan langsung dari Presiden Jokowi.

Hasilnya, jika menyewa pesawat Garuda Boeing 777-300 ER, biayanya akan sedikit lebih murah.

"Setelah dilakukan perbandingan biaya nya lebih murah sedikit," ucap Pramono.

Siaran Pers Resmi

Setelah pengakuan Pramono Anung, Biro Pers, Media dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden akhirnya merilis siaran pers resmi soal penyewaan pesawat ini.

Mengutip keterangan Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, lewat siaran pers itu, Istana akhirnya mengakui memang ada penyewaan pesawat untuk digunakan Presiden menghadiri KTT AS-ASEAN dan undangan Presiden Trump.

Heru mengatakan, pemilihan pesawat maskapai nasional ini bertujuan untuk penghematan anggaran dan efisiensi waktu.

"Waktu tempuh maksimal penerbangan dari Boeing 777-300ER adalah 14 jam sehingga penerbangan dari Jakarta ke Las Vegas, lokasi KTT berlangsung, dengan pesawat berbadan lebar ini dapat ditempuh hanya dengan satu kali transit," ucap Heru.

Baca juga: Sewa Pesawat Garuda, Jokowi Hindari Transit di Negara Positif Corona

"Manfaat lainnya dengan waktu maksimal penerbangan di atas 12 jam adalah tempat transit dapat dipilih negara yang aman dari penyebaran virus corona," sambung dia.

Penghematan anggaran juga didapat karena menteri pendamping akan berada dalam satu pesawat, sehingga akan jauh lebih murah dibandingkan jika para menteri ini satu persatu menggunakan pesawat komersil.

Selama disewa, pesawat ini diberi lambang dan tulisan Republik Indonesia di badan pesawat.

"Sebab secara keprotokolan negara, pesawat itu akan menjadi Pesawat Kepresidenan RI," tutur Heru.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com