"Kalau yang menjadi wabah saat ini kan Covid-19. Sementara itu, ada ahli yang mengatakan perbedaan antara Covid-19 dengan virus SARS CoV-2 itu sampai 70 persen, " jelas Yuri.
Meski demikian, Yuri menuturkan Kemenkes tetap menelusuri bagaimana korelasi kedua virus ini.
"Sebab ini kan bukan virus yang ada di sini. Masih ditelusuri apakah ini seasonal flu atau apa. Makanya ini kita terus komunikasi dengan otoritas kesehatan Jepang ya, " tegas Yuri.
Achmad Yurianto lantas menjelaskan kronologi identifikasi penularan virus terhadap pria Jepang tersebut.
Pria itu sebelumnya mengeluh sakit pada saluran pernapasan sebelum 12 Februari lalu berobat ke rumah sakit.
Menurut Yuri, pria itu hanya diberi obat dan diizinkan pulang.
Pada 13 Februari pria itu masih masuk kerja.
"Kemudian pada 14 Februari, dia libur tidak bekerja. Lalu pada 15 Februari, beserta keluarga dia berangkat ke Bali sampai 19 Februari," papar Yuri.
Lalu, ketika pulang kembali ke Jepang, pria itu merasa tidak enak badan.
Pada 22 Februari, dia kembali berobat ke rumah sakit.
Baca juga: Duduk Perkara Kegaduhan Pria Jepang Positif SARS Coronavirus Tipe 2, bukan Covid-19
"Kemudian oleh dokter diputuskan harus dirawat. Kemudian saat dirawat dia diperiksa. Ternyata ditemukan (tertular) virus SARS CoV-2. Kondisinya sekarang sudah membaik, " kata Yuri.
Yuri juga menampik dugaan bahwa pria asal Jepang itu tertular SARS CoV-2 di Indonesia.
Sebab, menurut catatan pria itu sudah mengeluh sakit sebelum 12 Februari.
"Tidak ada virus yang inkubasinya langsung. Saat datang ke Indonesia kan dia sudah sakit dan minum obat. Mengapa pas datang ke Indonesia dia (badannya) tidak panas? Sebab dia sudah minum obat," tambah Yuri.